Judulfilm : Hujan Bulan Juni Sutradara : Reni Nurcahyo Hesti Saputra Penulis Skenario : Titien Watimenna Produksi : Starvision dan Sinema Imaji Produser : Chand Parwez Servia dan Avesina Soebli Durasi : 97 menit Tahun release : November 2017 FRESH.SUAKAONLINE.COM – Sarwono, laki laki yang mendamba sesosok perempuan

Novel Hujan Bulan Juni karya Romi Satria Wahono adalah cerita yang mengharukan. Novel ini bercerita tentang kisah cinta segitiga antara Tari, Nana, dan Benny. Kehidupan mereka bersama-sama diselimuti oleh hujan bulan Juni, memberikan nuansa dan suasana yang lemah lembut. Dari awal sampai akhir, novel ini akan mengajak pembaca untuk melewati perjalanan cinta yang penuh konflik, patah hati, dan ini diawali dengan kisah Tari yang berusaha melupakan Benny. Tari merupakan seorang mahasiswi berusia 21 tahun yang sedang jatuh cinta pada Benny. Namun karena Benny sudah memiliki pacar, maka Tari harus menyembunyikan perasaannya. Suatu hari, Tari bertemu dengan Nana, teman sahabat kecil Benny. Tari merasa kesal dengan kehadiran Nana karena Nana adalah sosok yang menganggu cinta Tari dengan bertemu dengan Tari, Nana menyadari perasaannya terhadap Benny. Sayangnya, Benny masih menyimpan rahasia besar yang dia sembunyikan dari Tari dan Nana. Sementara itu, Tari juga menyimpan rahasia besar yang dia sembunyikan dari Benny dan Nana. Tari merasa tertekan dan bingung tentang bagaimana menyelesaikan masalah yang yang Menarik dalam Novel Hujan Bulan JuniNovel Hujan Bulan Juni menyajikan konflik yang menarik. Pertama, konflik antara Tari dan Nana. Keduanya bersaing untuk mendapatkan cinta Benny, dan keduanya saling menjauh satu sama lain. Kedua, konflik antara Tari dan Benny. Benny tidak mengetahui perasaan Tari, dan Benny juga menyimpan rahasia besar yang dia sembunyikan dari Tari. Ketiga, konflik antara Benny dan Nana. Nana merasa bahwa Benny tidak memperhatikannya, dan Nana tidak bisa mengatakan perasaannya pada dalam Novel Hujan Bulan JuniNovel Hujan Bulan Juni memiliki beberapa karakter penting yang dapat dikenali. Pertama, Tari. Tari adalah tokoh utama wanita yang berusia 21 tahun. Ia jatuh cinta pada Benny, namun Benny tidak mengetahuinya. Ia juga menyimpan rahasia besar yang dia sembunyikan dari Benny dan Nana. Kedua, Nana. Nana adalah sahabat kecil Benny yang jatuh cinta pada Benny. Ia tidak bisa mengatakan perasaannya pada Benny. Ketiga, Benny. Benny adalah tokoh utama pria yang jatuh cinta pada Tari. Ia menyimpan rahasia besar yang dia sembunyikan dari Tari dan Moral yang Dapat Dipetik dari Novel Hujan Bulan JuniNovel Hujan Bulan Juni mengajarkan beberapa pesan moral. Pertama, jangan pernah berusaha memaksakan cinta. Jangan mencoba untuk mendapatkan seseorang yang tidak mencintai kita, karena hal ini akan menyebabkan rasa sakit yang mendalam. Kedua, jangan pernah menyembunyikan perasaan. Jika kita memiliki perasaan yang kuat, kita harus berani untuk menunjukkan perasaan itu. Ketiga, jangan mengabaikan orang yang ada di sekitar kita. Kita harus menghargai dan menghormati orang-orang di sekitar dan Kekurangan Novel Hujan Bulan JuniNovel Hujan Bulan Juni memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan pertama adalah cerita yang menarik. Novel ini bercerita tentang kisah cinta segitiga yang penuh konflik, patah hati, dan luka. Kelebihan kedua adalah karakter yang kuat. Novel ini memiliki karakter-karakter yang memiliki kepribadian dan motivasi yang kuat. Kekurangan pertama adalah alur cerita yang lambat. Novel ini memiliki alur cerita yang bergerak lambat, dan kadang-kadang membosankan. Kekurangan kedua adalah kurangnya detail. Novel ini kurang memperhatikan detail, sehingga ada beberapa hal yang tidak Hujan Bulan Juni karya Romi Satria Wahono merupakan novel yang mengharukan. Novel ini bercerita tentang kisah cinta segitiga antara Tari, Nana, dan Benny. Novel ini memiliki konflik yang menarik, karakter yang kuat, dan pesan moral yang dapat dipetik. Meskipun memiliki kelebihan dan kekurangan, novel ini sangat layak untuk dibaca.

Release: 12 Desember 2012. Genre : Drama. Casts : Herjunot Ali, Raline Shah, Fedi Nuril, Igor Saykoji, Denny Sumargo, Pevita Pearce. Diangkat dari Novel National Bestseller ‘5cm’ karya Donny Dhirgantoro. Sinopsis : Pada 17 Agustus di puncak tertinggi Jawa, 5 sahabat 2 cinta, sebuah mimpi mengubah segalanya.
Ilustrasi Cover buku Hujan Bulan Juni, karya Sapardi Djoko Darmono. istimewaNovel Hujan Bulan Juni, merupakan sebuah buku karangan Sapardi Djoko Damono, yang telah terbit tahun 2015 oleh penerbit Gramedia Pusaka Utama, serta telah dicetak ulang beberapa Hujan Bulan Juni berisi tentang kisah percintaan Sarwono dan Pingkan, berisi manis pahitnya hubungan keduanya. Novel ini juga telah diadaptasi menjadi sebuah film pada tahun 2017 dengan judul yang Djoko Damono merupakan seorang sastrawan Indonesia yang sangat terkenal dan menjadi guru besar pensiunan Universitas Indonesia sejak 2005 dan guru besar tetap pada Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta 2009.Dalam novel ini kita akan menemukan kata “hujan” yang pastinya akan mengingatan kita dengan sebuah puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul “Aku Ingin”.Puisi ini sering kali kita temui dalam kutipan-kutipan cerita ataupun ungkapan kata-kata yang melambangkan sebuah keromantisan untuk puisi ini sebagai berikutAku ingin mencintaimu dengan sederhana,dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya ingin mencintaimu dengan sederhana,dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya buku Hujan Bulan Juni, karya Sapardi Djoko Darmono. istimewaSederhana namun puisi ini memiliki kesan yang mendalam dan indah untuk dipahami maknanya. Dari kutipan puisi ini kita pasti akan mengingat tentang novel Sapardi Djoko Damono yang berjudul Hujan Bulan cinta antara Sarwono dan Pingkan yang terhalang berbagai macam hal, seperti perbedaan agama, suku, pertentangan dari keluarga, dan hubungan jarak Hujan Bulan Juni ini mengisahkan tentang Sarwono yang merupakan orang Jawa asli yang sekarang bekerja menjadi salah satu dosen Antropolog di Universitas Indonesia, sedangkan Pingkan adalah keturunan campuran Jawa dengan Manado yang juga seorang dosen Sastra Jepang di Universitas awal novel ini berkisah dari Sarwono yang pertama kali menganal Pingkan karena Pingkan adalah adik dari temannya yang bernama Toar. Sarwono dan Toar sudah berteman sejak SMP saat di rintangan yang harus dihadapi oleh mereka karena adanya beberapa perbedaan, namun pembawaan dalam ceritanya terkesan santai dengan cerita-cerita percakapan yang ringan yang membuat hubungan antara Sarwono dan Pinkan menjadi terasa pertama muncul saat Sarwono dan Pingkan mendapatkan kabar bahwa Pingkan harus pergi ke Jepang melanjutkan studinya. Ia dikirim dari kampusnya dan mengikuti perintah dari sini Sarwono merasa sedih karena harus berpisah dengan Pingkan dengan jarak yang jauh dan waktu yang lama. Begitu pula yang dirasakan oleh Pingkan yang merasa sedih. Namun mau bagaimanapun itu tidak bisa dihindari, dan Pingkan harus pergi ke dalam hatinya merasa jengkel karena Pingkan harus ke Jepang dan bertemu dengan Katsuo yang sebelumnya pernah studi di Indonesia, yang menjadi mahasiwa yang begitu populer di kalangannya, dan Pingkan juga dekat dengan Katsuo. Semakin jengkel Sarwono karena tau bahwa Katsuo juga akan bekerja sama dengan Pingkan saat di Jepang, karena Katsuo juga seorang dosen di kedua muncul saat Sarwono berkunjung ke rumah Bibi Henny, tantenya Pingkan. Dalam permasalahan selanjutnya ini menjadi semakin rumit karena dari keluarga Pingkan tidak setuju dengan Pingkan yang memilih Sarwono untuk menjadi Pingkan juga mendesak Pingkan untuk mau dijodohkan dengan dosen muda yang telah kenal dengannya di Manado, yaitu Tumbelaka. Namun Pingkan tetap menolak saran dari Bibi Henny di sini keluarga Pingkan tidak menyetujui hubungannya dengan Sarwono karena perbedaan agama dan suku. Mereka tidak mau Pigkan seperti bapak dan ibunya yang juga orang Manado mendapat jodoh orang Jawa, dan berharap supaya Pingkan tinggal di Manado saja, bukan kembali ke Jakarta atau Solo ikut dengan Pingkan yang seharusnya masih beberapa bulan lagi ternyata diajukan untuk segera berangkat ke Jepang, yang membuat Sarwono mau tak mau harus melepaskan Pingkan pergi darinya. Namun sebelum keberangkatan Pingkan, Sarwono telah diminta untuk bertemu dangan ibunya Pingkan dan membicarakan tentang keseriusan Sarwono untuk menikahi Pingkan. Tidak disangka Ibunya Pingkan merestui hubungan mereka, walau keluarga yang lain tidak beberapa waktu berlalu, sejak jarak memisahkan mereka antara Indonesia dengan Jepang, Sarwono sebenarnya sekarang sedang tidak baik-baik saja, karena akhir-akhir ini dia merasa tidak sehat dan masih harus bertahan dengan kerinduannya kepada Pingkan yang belum ketika, Pingkan telah pulang ke Indonesia dan ingin segera bertemu dengan Sarwono, namun Pingkan mendapat kabar buruk tentang kondisi Sarwono yang sedang kritis dan dirawat di rumah sakit di Solo karena sakit paru-paru langsung pergi ke Solo untuk menemui Sarwono, namun sesampainya di sana Pingkan tidak dapat bertemu dengan Sarwono, dan hanya dapat bertemu dengan ibunya bertemu dengan ibunya Sarwono, Pingkan diberi sebuah koran titipan dari Sarwono kepada ibunya. Dalam Koran itu tertulis tiga sajak puisi karya Sarwono yang telah novel Hujan Bulan Juni ini memiliki desain sampul atau cover yang sangat keren, dengan tulisan yang diberi efek luntur seperti terkena air ini juga memiliki cerita yang tidak mudah ditebak, namun dalam novel cerita yang ada, masih memiliki akhir yang tanggung dan akan dilanjutkan dalam novel selanjutnya yang berjudul Pingkan Melipat Jarak. */kikJudul Buku Hujan Bulan JuniPenulis Sapardi Djoko DarmonoPenerbit Utama Gramedia Pustaka UtamaDeskripsi Fisik Tebal 138 halamanPenulis Resensi Puguh Prianggoro SPd Penulis adalah Guru Pegiat Kampung Ilmu Bojonegoro. . Resensi Novel Bulan karya Tere Liye: Buku Kedua dari Serial Bumi. SINOPSIS dan RESENSI BUKU : Bulan karya Tere Liye | REFERENSI BUKU BAGUS - SINOPSIS BUKU - RESENSI BUKU - REVIEW BUKU - BUKU TERBAIK - REFERENSI BUKU TERBARU 2017 - REFERENSI BUKU ISLAM - BUKU BEST SELLER 2017 Resensi Novel Hujan - Tere Liye,

September 23, 2022 413 am . 6 min read Sinopsis novel Hujan Bulan Juni Sapardi Djoko Damono ini akan menceritakan seluk beluk tentang novel tersebut secara lengkap. Kamu bisa mengetahui sinopsis, intrinsik, ekstrinsik juga pesan moral yang terkandung di dalam novelnya. Selain itu kamu juga akan mengetahui kekurangan dan juga kelebihan dari novel tersebut. Untuk itu simak terus artikel ini sampai selesai agar kamu tidak ketinggalan informasi mengenai sinopsis novel Hujan Bulan Juni ini. Identitas Novel Hujan Bulan Juni Sapardi Djoko Damono Judul NovelHujan Bulan JuniPenulisSapardi Djoko DamonoJumlah halaman135 halamanUkuran buku14×21 cmPenerbitPT Gramedia Pustaka UtamaKategorinovel fiksiTahun Terbit2013 Sinopsis Novel Hujan Bulan Juni Sapardi Djoko Damono Sinopsis novel hujan Bulan Juni Sapardi Djoko Damono ini mengisahkan tentang kisah percintaan Sarwono pria yang sederhana yang kaku. Dengan gadis cantik blasteran yang bernama Pingkan. Sarwono adalah seorang antropolog dan ia disibukkan dengan pekerjaannya sebagai peneliti. Sarwono mendapatkan tugas dari dosen seniornya. Dan karena interaksi yang cukup lama maka mereka akhirnya saling jatuh cinta. Uniknya cinta mereka dipenuhi dengan obrolan yang remeh dalam setiap kali pertemuan. Dan hal tersebutlah yang membuat suasana menjadi romantis diantara keduanya semakin berkembang. Namun, kisah cinta yang manis ini terhalang oleh sesuatu. Lalu apa sesuatu tersebut? Penasaran? Kamu bisa cari tahu sendiri jawabannya di novel Hujan Bulan Juni sendiri ya. Kelebihan Novel Hujan Bulan Juni Berikut merupakan kelebihan dari novel Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono, diantaranya adalah Kelebihan pertama dalam novel ini yaitu memiliki konflik yang ini hanya mengisahkan kisah percintaan Sarwono dengan Pingkan. Namun, terdapat kendala yang menghalangi hubungan mereka terutama akibat perbedaan agama dan penulisan yang khas daro Sapardi Djoko Damono ini meski merupakan novel namun ditulis dengan gaya tulisan bercerita seperti sedang menyampaikan puisi. Dan itu kata-kata puitis yang indah dalam narasi kisah cinta dalam novel juga sangat mengapresiasi SDD yang di nilai melakukan riset yang cukup mumpuni untuk menulis novel ini. Padahal penulis sudah lansia namun ia tetap mengahdirkan unsur teknologi dalam cerita ini. Sehingga relevan dengan kisah cinta masa juga memberikan pesan tersirat tentang toleransi beragama dalam sebuah dapat menikmati setiap karakter yang ada di tokoh ini seperti malu tapi mau, sontoloyo. Kadang kala itu membuat pembaca senyum-senyum sendiri. Kekurangan Novel Hujan Bulan Juni Adapaun kekurangan novel Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono, diantaranya adalah Kekurangan pertama dalam novel ini adalah terletak pada alurnya. Di mana alurnya itu terkesan ceritanya terjadi di waktu saat ini, namun kemudian tiba-tiba ada alur maju dan alur mundur. Dan setelah itu bisa saja melompat ke peristiwa lain yang berhubungan dengan masa depan. Dan ini cukup membingungkan adanya pemahaman tinggi dalam memahami kalimat jadul dan kental adat Jawa. Bagi mereka yang bukan berasal dari turunan Jawa mungkin akan kesulitan dalam memahami kalimat tersebutTidak adanya catatan kaki yang memuat terjemahan Bahasa Jawa tersebut sehingga membuat orang lain susah memahaminya. Unsur Intrinsik Novel Hujan Bulan Juni Berikut merupakan unsur intrinsik novel Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono, di antaranya adalah 1. Tema Tema novel Hujan Bulan Juni ini menceritakan tentang kisah cinta Sarwono dan Pingkan yang berisi pahit dan manisnya yang terhalang berbagai macam, hal. Seperti perbedaan agama, suku, pertentangan dari keluarga dan hubungan jarak jauh. 2. tokoh dan Penokohan Sarwono, merupakan tokoh utama dalam novel yang merupakan lelaki cerdas, suka menulis puisi dan sangat gadis cantik dan baik dan keturunan blasteran Jerman dan merupakan kakak dari Pingkan dan merupakan sahabat dari tokoh tambahan lainnya dalam novel ini adalah Bu Pelenkahu, Katsuo, Matindas, Pak Hadi dan bu Hadi dan masih banyak lagi lainnya. 3. Alur Alur yang digunakan dalam novel ini adalah menggunakan alur maju dan juga alur mundur. Sehingga dapat di jelaskan bahwa dalam novel ini memiliki alur campuran. 4. Latar Waktu Latar waktu yang digunakan dalam novel Hujan Bulan Juni ini adalah pagi hari, siang hari dan malam hari. 5. Latar Tempat Latar tempat yang digunakan dalam novel ini adalah rumah Suwarno, Rumah Pingkan, Rumah Sakit, Kampus, Kantin, dan lain-lain. 6. Sudut Pandang Sudut pandang yang terdapat dalam novel Hujan Bulan Juni ini menggunakan sudut pandang orang ketiga. 7. Gaya Bahasa Gaya bahasa yang digunakan dalam novel Hujan Bulan Juni ini menggunakan gaya bahasa khas penulis dimana penyampaian ceritanya seperti membacakan puisi. 8. Amanat Amanat yang terkandung dalam novel Hujan Bulan Juni ini adalah bahwa nasib memang di serahkan kepada manusia untuk diperjuangkan. Namun, takdir juga harus di tandatangani di atas materai dan tak boleh di ganggu gugat jika terjadi sesuatu nantinya. Meskipun baik ataupun buruk. Kisah cinta Sarwono dan Pingkan ini mengajarkan kita untuk senantiasa menghargai kepercayaan masing-masing perbedaan yang ada bukan merupakan penghalang. Jadi jangan menilai perbedaan sebagai hal yang buruk. Unsur Ekstrinsik Novel Hujan Bulan Juni Setelah memahami unsur intrinsiknya kita juga perlu mengetahui unsur ekstrinsik dari novel Hujan Bulan Juni, diantaranya adalah 1. Nilai Sosial Nilai sosial yang terkandung dari novel ini adalah sikap Sarwono dan Pingkan yang dekat tidak memandang agama, suku, ataupun penampilan. Tapi mereka dekat kerana cinta dan nyaman. Hal ini mengajarkan kepada kita jangan jadikan sebuah perbedaan menjadi penghalang kamu untuk tidak bersosialisasi dengan baik dengan orang lain apalagi bersikap acuh tak acuh. 2. Nilai Moral Nilai moral yang terkandung dalam novel ini mengajarkan toleransi sebagai umat beragama. Dimana saling menghargai agama masing-masing seperti yang dilakukan oleh Sarwono dan Pingkan. 3. Nilai Agama Sebagai penganut agama yang cukup taat Sarwono mengetahui batasan-batasannya dalam menjalin sebuah hubungan. Meski itu bukan alasan dari mereka berpisah namun yang ia lakukan itu telah benar. Kepercayaan bukan hanya sebuah identitas di KTP saja. Namun, juga harus dengan hati, tindakan, dan perilaku tentunya. Pesan Moral Novel Hujan Bulan Juni Sapardi Djoko Damono Bagian terakhir dari sinopsis novel Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono ini adalah pesan moral yang terkandung dalam novel tersebut. Pesan moral yang terkandung dalam novel ini adalah kisah cinta Sarwono dan Pingkan ini mengajarkan kita untuk senantiasa menghargai kepercayaan masing-masing perbedaan yang ada bukan merupakan penghalang. Jadi jangan menilai perbedaan sebagai hal yang buruk. Selain itu novel ini mengajarkan kita untuk bisa menerima takdir. Nasib memang di serahkan kepada manusia untuk diperjuangkan. Namun, takdir juga harus di tandatangani di atas materai dan tak bisa di ganggu gugat jika terjadi sesuatu nantinya. Meskipun baik ataupun buruk.

Sampaiakhirnya, Mary semakin yakin bahwa ada yang nggak beres dirumah pamannya yang gudenya amit-amit. Pada waktu malam hari, kadang Mary mendengar suara anak kecil cowok menangis meraung-raung dari tempat yang jauh. Lalu, ada rumor tentang sebuah Taman Rahasia yang tidak pernah dibuka selama sepuluh tahun. ï»żRESENSI NOVEL HUJAN BULAN JUNI RESENSI NOVEL HUJAN BULAN JUNI 1. Identitas novel Judul Hujan Bulan Juni Penulis Sapardi Djoko Damono Penerbit Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit Juni 2015 ISBN 9786020318431 Tebal 135 halaman Sarwono merupakan dosen muda yang mengajar antropologi UI yang sangat pandai dalam membuat bait puisi. Dia mempunyai hubungan dengan Pingkan yang merupakan dosen muda prodi jepang. Mereka pun bingung entah kapan hubungan tersebut akan berlanjut kepernikahan. Namun mereka masih asyik dengan status pacaran. Banyak lika liku hidup yang dihadapi Sarwono dan Pingkan. Mereka adalah sosok yang berbeda baik kota,suku,budaya bahkan agama. Sarwono orang Solo yang pastinya orang Jawa sedangkan Pingkan adalah campuran antara jawa dan Menado. Ibu pingkan keturunan Jawa namun lahir di Makasar sedangkan Ayahnya berasal dari Menado. Sebenarnya Pingkan dan Sarwono tidak pernah mempermasalahkan perbedaan mereka. Namun perbedaan mereka selalu dipermasalahkan oleh keluarga besar Pingkan yang berharap Pingkan tidak melanjutkan hubungannya dengan Sarwono. Harapan dari salah satu tante Pingkan dia menikah dengan dosen muda yang baru saja menyelesaikan studi MA di Amerika. Namun Pingkan tetap mempertahankan hubungannya dengan Sarwono. Bahkan jika dia menikah, dia akan tinggal di Jakarta bersama Sarwono. Hubungan Pingkan dan Sarwono juga mendapat aral. Ketika Pingkan mendapatkan beasiswa ke Jepang Sarwono merasa kehilangan. Ketakutannya bukan karena akan keraguan atas cinta Pingkan, namun pada kehidupan dan orang yang ada di Jepang. Karena ada sontoloyo Katsuo. Ia merupakan dosen dari jepang yang pernah kuliah di UI tempat Sarwono dan Pingkan mengajar. Dan selama di Indonesia Katsuo sangat dekat dengan Pingkan. Sarwono yang dengan kuat menahan diri saat berjauhan dan berkeyakinan bahwa Pingkan tetap setia kepadannya. Disisi lain Sarwono yang bekerja tanpa istirahat bersamaan melawan batuk atas penyakitnya itu. Batuk yang pada akhirnya membuat dia terkapar di rumah sakit. Berita Sarwono sampai kepada Pingkan yang saat itu Pingkan sudah tiba di Jakarta. Kemudian Pingkan segera terbang ke Solo untuk menemui Sarwono. Dari Ibu Sarwono pingkan diberi koran dan dibukannya dilihat terdapat tiga bait sajak pendek disudut halamannya. 3. Kelebihan dan Kelemahan Novel Novel ini memiliki kelebihan antara lain sampul novel yang elegan dan menarik. Banyak kalimat yang terbaca seperti sebuah syair dalam setiap percakapan. Muncul juga beberapa kalimat percakapan yang menggunakan bahasa jawa didalam novel ini. Disisipkan juga beberapa bait puisi yang menambah bumbu romantika dalam sebuah kehidupan dan hubungan. Adapun kelemahan novel ini antara lain terdapat kata yang sulit dimengerti dan alur ceritannya sulit ditebak. 4. Kesimpulan Novel yang berjudul Hujan Bulan Juni yang merupakan karya Sapardi Djoko Damono ini menceritakan kisah cinta dua dosen muda yaitu Sarwono dan Pingkan. Namun hubungan tersebut belum sampai kejenjang pernikahan karena perbedaan mereka terutama dalam hal agama. Postingan populer dari blog ini Kumpulan kata-kata Fiersa Besari Hal baru butuh waktu untuk diterima di masyarakat. Jangankan hal besar. Membiasakan melihat "Hahaha" bergantinya "Wkwkwk" saja butuh waktu. Salah satu tanda sebuah komitmen sudah memasuki tahap yang lebih serius ialah . Bisa kentut dihadapan satu sama lain Beberapa rindu memang harus sembunyi-sembunyi. Bukan untuk disampaikan, hanya untuk dikirimkan lewat do'a. Pada waktunya, dunia hanya perlu tahu kalau kita hebat. Kebabahagiaan tidak membutuhkan penilaian orang lain. Jatuh hati tidak pernah bisa memilih. Tuhan memilihkan. Kita hanyalah korban. Kecewa adalah konsekuensi, bahagia adalah bonus. Sumber Garis Waktu Aku tidak tahu dimana ujung perjalanan ini, aku tidak bisa menjanjikan apapun. Tapi, selama aku mampu, mimpi-mimpi kita adalah prioritas. Sumber Garis Waktu Aku, biarlah seerti bumi. Menopang meski diinjak, memberi meski dihujani, diam meski dipanasi. Sampai kau sadar, jika aku hancur... Kau juga. Sumber Garis Waktu RESENSI BUKU BOLA VOLI RESENSI BUKU BOLA VOLI 1. Identitas buku Judul Bola Voli "Bimbingan dan Latihan Bola Voli" Pengarang Bonnie Robison Penerbit Dahara Prize Semarang Dicetak oleh Effhar Offset Semarang Tahun terbit Tahun 1997 ISBN 979-501-062-X 2. Ringkasan Bola Voli merupakan permainan gerak cepat, sebagai acara pertandingan yang memerlukan waktu, tenaga dan tekhnik. Olahraga ini berasal dari Amerika, diperkenalkan pada pesta Olympiade tahun 1964. Akhir-akhir ini semakin populer dan digiatkan di sekolah, perguruan tinggi serta masyarakat. Dapat dimainkan di pantai, tempat-tempat rekreasi dan tempat-tempat lain, sebagai olahraga berkualitas tinggi didalam membentuk jaringan otot tubuh. Bonnie Robison menyajikan dalam buku ini mengenai latihan dasar, taktik dan st
ResensiBuku : Fairish; Tempat Wisata Indonesia; Running Man Eps.211; Sungmin Suju akan menikah tanggal 13 Desember 2014!!! Flora Asli Indonesia; Resensi : Dan Hujan Pun Berhenti; Visit Korea; LA ala Pekalongan; Resensi Buku : Mantra Dies Irae; Running Man Eps.210; Tanaman Indah khas Korea; Makanan Khas Korea; Running Man Eps.209
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Tak Ada yang Lebih Tabah dari Hujan Bulan JuniSapardi Djoko DamonoOleh Ardita Da'imah Cahyani XI-RAWK Novel karya Sapardi Djoko Damono ini menceritakan tentang kisah kasih Sarwono dan Pingkan. Sarwono adalah dosen Antropolog, Universitas Indonesia, sedangkan Pingkan merupakan dosen dari jurusan Sastra Jepang. Pingkan adalah wanita blasteran Menado dan Jawa, sedangkan Sarwono adalah lelaki Solo tulen. Pemilihan tema dalam novel ini adalah cinta beda agama. Meskipun begitu novel ini memberikan suatu pembelajaran tentang toleransi antar suku dan umat yang beragama terbukti dalam penggalan berikut, "...seruan pengkhotbah untuk tidak memanfaatkan agama sebagai alat untuk mencapai appaun,.. itu menjadi dasar keyakinannya sebagai orang yang harus menghargai keyakinan orang lain.." latar tempat dalam novel ini pun cukup menarik seperti di UI sebagai kampus dimana mereka mengasa pendidikan, ".. atas perintah Kaprodinya di FISIP-UI" Hal. 01. Universitas Indonesia UI adalah tempat Sarwono dan Pingkan sang perantau menuntut ilmu dan bekerja sebagai Prodi. Hubungan mereka sebenarnya bisa dikatakan sebagai incest satu universitas, namun berbeda fakultas. Selain itu gambaran tentang Ibu Kota Jakarta pun tak ketinggalan ikut andil menjadi bagian yang cukup penting, karena Jakarta adalah tempat Sarwono dan Pingkan mengenal kerasnya hidup dan berbagi kasih seperti kata Sarwono, " Masuk Jakarta lagi, masuk kemacetan lagi, masuk asap knalpot, masuk hutan belantara motor yang semakin lama semakin terasa sebagai dilemma." Hal. 61. Itulah cara khas Sarwono dalam menyampaikan kebahagiaan nya berada di Jakarta, karena di dalam novel ini Sarwono menganggap Jakarta itu kasih sayang seperti halnya Solo. Latar waktu yakni pada tahun 2014-2015. Namun dalam novel ini tidak tergambarkan dengan jelas latar waktu pada tahun tersebut, kebanyakan cerita di novel ini terjadi pada pagi hari, "Sudah pukul 9, toko-toko mulai berbenah. Hujan belum juga sepenuhnya berhenti." bab awal, Sarwono merasa gembira karena tiga puisinya dimuat di sebuah koran bernama Swara Keyakinan. Sarwono adalah sosok pekerja keras yang lebih suka mengekspresikan perasaannya di sela-sela larik sajaknya, karena baginya rasa adalah momen yang perlu diabadikan melalui tulisan agar masih tinggal meskipun sudah terlewatkan. "Dan memang benar. Ada puisinya di koran, tiga buah, di sudut halaman yang pasti kalah meriah dibanding berita politik....." Penggalan tersebut menunjukkan penggunaan alur campuran dalam novel ini yang dimulai langsung dari tahap Sarwono menerbitkan puisinya yang ditujukan untuk Pingkan nan jauh di Kyoto. Pada bab dua, novel ini menceritakan tentang kisah Sarwono dan Pingkan dimulai yakni saat mereka pertama kali bertemu, "Ketika pertama kali mengenalnya di rumah Toar Pelenkahu,.. Sarwono langsung merasa dirinya menjadi tokoh utama sebuah sinetron dan adik Toar itu...."Hal 11. Pada kutipan tersebut jelas menggambarkan titik mulai dari kisah perjalanan mereka berawal dari sana. Setiap kehidupan memiliki ujian dan likuan hidup, Sarwono dan Pingkan pun tak kalah dalam memeranginya. Terlebih mereka adalah karakter yang diciptakan sangat berbeda dilihat dari kota, budaya, suku, bahkan agama. Namun di bab dua ini, sosok Sarwono dan Pingkan digambarkan tidak mempersoalkan perbedaan agama dan saling mencintai satu sama lain seperti apa yang dikatakan oleh Sarwono, " Kitab boleh berbeda. Tetapi kenyataannya...boleh dibilang sama." Selain itu tanggapan Pingkan ketika ditanya Benny mengenai kelanjutan hubungannya dengan lelaki jawa itu tak kalah serius nya, "Memangnya kenapa kalau aku pakai jilbab?" Pada penggalan tersebut dapat dikatakan bahwa Pingkan adalah wanita yang teguh pada pendirian, bahkan ia bisa dibilang sudah memiliki rencana meninggalkan keyakinannya jika Sarwono meminta. Dua penggalan percakapan tersebut telah menunjukkan bahwa perbedaan tak bisa menghentikan tekad mereka dalam menggapai cinta dan cita untuk bersama. Sebenarnya permasalahan tentang beda agama dan suku ini dipermasalahkan oleh keluarga Pingkan. Mereka sering menanyakan kelanjutan hubungan Pingkan dan Sarwono yang terkadang sedikit menyudutkan Pingkan. 1 2 Lihat Fiksiana Selengkapnya
Akantetapi karena buku yang akan di resensi berupa novel maka cara menentukan pokok-pokoknya berbeda dengan buku non fiksi. Pokok-pokok isi novel dapat ditentukan dengan berdasarkan keadaan maupun peristiwa-peristiwa penting yang digambarkan di dalam novel. 3. Kepengarangan. Sosok pengarang sering kali diceritakan dalam resensi novel.

Resensi Hujan Bulan Juni Resensi buku novel Hujan Bulan Juni Judul Hujan Bulan Juni Penulis Sapardi Djoko Damono Penerbit Gramedia Pustaka Utama Sinopsis Sosok sarwono adalah dosen muda yang mengajar Antropolog yang pandai dalam membuat bait puisi. Dia memiliki hubungan dengan pinkan yang merupakan dosen muda Prodi Jepang. Mereka sudah kenal sejak lama, apalagi sarwono adalah teman dari kaka Pinkan , Toar. Banyak Rintangan hidup yang harus mereka hadapi . Mereka memiliki latar belakang kehidupan yang berbeda baik kota, suku, budaya bahkan agama. Sarwono adalah keturunan jawa asli yang sejak kecil sudah tinggal dan hidup disolo . Sedangkan Pinkan adalah campuran Jawa dengan Manado . Karena perbedaan diantara mereka, keluarga Pinkan tidak merestui hubungan mereka. Permasalahan tentang agama ini dicuatkan oleh keluarga besar Pinkan yang di menado. Keluarga Pinkan yang selalu berharap Pinkan tidak melanjutkan hubungannya dengan Sarwono. Harapan keluarga besar Pinkan adalah Dia menikah dengan dosen muda yang juga berhubungan baik dengan pinkan. Hubungan Pinkan dan Sarwono juga mendapat berbagai halangan . Ketika Pinkan mendapatkan Beasiswa ke Jepang Sarwono merasa kehilangan. Ketakutannya ukan kerena meragukan cinta Pinkan, namun pada kehidupan dan orang yang ada di Jepang yaitu santoloyo katsuo. Katsuo adalah dosen Jepang yang pernah kuliah di UI, tempat Sarwono dan Pinkan mengajar sekarang. Dan selama di Indonesia , Katsuo sangat dekat dengan Pinkan. Berita Sarwono sakit telah sampai pada Pinkan yang saat itu sudah berada di Jakarta dan langsung ke Solo untuk menemui Sarwono. Ibu Sarwono memberikan Pinkan koran dan dibukanya terdapat tiga bait sajak pendek disudut halamannya. Kelebihan dan kekurangan Cover dari novel ini sangat menarik dengan efek tulisan yang basah karena terkena tetesan hujan . Banyak kalimat yang terbaca seperti sebuah syair dalam setiap percakapan. Menambah pengetahuan pembaca mengenai berbagai macam kebudayaan . Banyak informasi mengenai kehidupan yang terjadi di Universitas. Kekurangan dari novel ini adalah gaya bahasa yang digunakan sulit untuk dipahami secara langsung dan alur ceritanya sulit ditebak. Serta kisah cinta Sarwono dan Pinkan belum berakhir akankah sampai pernikahan atau tidak. Kesimpulan Novel yang berjudul Hujan Bulan Juni yang merupakan karya Sapardi Djoko Damono ini menceritakan tentang kisah cinta dua dosen yaitu Sarwono dan Pinkan. Namun hubungan mereka belum sampai ke jenjang pernikahan kerana perbedaan diantara mereka terutama dalam hal agama.. Novel ini memiliki nilai-nilai moral yang sangat tinggi, mengajarkan untuk saling toleransi terhadap perbedaan agama, budaya serta kesetiaan cinta sepasang kekasih Postingan populer dari blog ini Contoh Soal Sosiologi lengkap dengan pembahasannya Contoh Soal Sosiologi 1 . Dalam acara penggalangan dana untuk bantuan bencana alam, banyak terkumpul sumbangan yang diberikan para undangan sesuai kemampuan masing-masing. Suasana dalam acara tersebut menunjukan bentuk iteraksi sosial bersifat... a . Akomodatif b . Disosiatif c . Integratif d . Asimilatif e . Asosiatif Jawab E Asosiatif Bentuk interaksi yang mengarah pada persatuan 2 . Keretakan hubungan antartetangga berakhir setelah mereka mendatangani kesepakatan atas batas tanah yang mereka sengketakan disaksikan ketua RT. Masing-masing pihak menyadari kekeliruannya,sehingga bisa saling memaafkan. Bentuk akomodasi pada ilustrasi tersebut adalah.. a . Mediasi b . Konsiliasi c . Toleransi d . Arbitrasi e . Kompromi Jawab ; D Arbitrasi merupakan bentuk akomodasi yang melibatkan pihak ketiga dengan posisi yang lebih tinggi dari pihak yang bertikai, sehingga keputusan yang diambil bersifat mengikat. Adanya peran RT menunjukan proses arbitrasi Resensi Novel Bila Esok Ayah Tiada

ResensiNovel Hujan Di Bulan Juni Amat . Lina muryani 2 mei 2020 09.06. Resensi novel hujan bulan juni. Tapi secara keseluruhan, novel ini sudah sangat bagus dan menarik perhatian audience nya. Novel hujan bulan juni, merupakan sebuah buku karangan sapardi djoko damono, yang telah terbit tahun 2015 oleh penerbit gramedia pusaka utama, serta
100% found this document useful 1 vote3K views3 pagesDescriptionResensi ulasan saya mengenai sebuah novel berjudul "Hujan Bulan Juni"Original TitleRESENSI NOVEL HUJAN BULAN JUNICopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote3K views3 pagesResensi Novel Hujan Bulan JuniOriginal TitleRESENSI NOVEL HUJAN BULAN JUNIDescriptionResensi ulasan saya mengenai sebuah novel berjudul "Hujan Bulan Juni"Full descriptionJump to Page You are on page 1of 3Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. lMuj.
  • gfsaeag9sz.pages.dev/19
  • gfsaeag9sz.pages.dev/262
  • gfsaeag9sz.pages.dev/279
  • gfsaeag9sz.pages.dev/259
  • gfsaeag9sz.pages.dev/257
  • gfsaeag9sz.pages.dev/170
  • gfsaeag9sz.pages.dev/369
  • gfsaeag9sz.pages.dev/4
  • gfsaeag9sz.pages.dev/330
  • resensi novel hujan bulan juni