Keputusanuntuk menikah bagi peserta didik setelah lulus SMP sangat tidak direkomendasikan apapun alasannya. Dalam hukun pernikahan di Indonesia, siswa SMP belum layak untuk menikah. Ada batasan usia pernikahan di Indonesia, yaitu minimal usia pasangan menikah harus 19 tahun. Dan, sebenarnya usia ideal untuk pernikahan adalah diatas 21 tahun.
Kondisi dunia berubah dan berkembang sangat cepat serta tidak menentu. Mindset strategis sangat diperlukan bagi setiap SDM lulusan SMK saat ini. Dengan mindset strategis memungkinkan lulusan SMK memiliki perilaku dan sikap lebih baik, benar dan terarah. Lulusan SMK diharapkan dapat 1 Menjadi SDM yang siap untuk bekerja; 2 Melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan di atasnya; dan 3 Menjadi wirausaha. Oleh karena itu, kemampuan dalam berpikir strategis, benar, teliti, cermat, dan konsisten menjadi elemen yang penting dalam membangun road map career yang akan dibuatnya. Tujuan umum dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah membantu Siswa SMK YPUI Parung dalam mebangun road map career. Metode yang digunakan adalah pelatihan, praktik dan sharing session. Kegiatan pelatihan dirancang khusus untuk membentuk sikap yang benar, memiliki kemampuan pengetahuan yang baik dan ketrampilan yang baik. Hasil dari kegiatan ini siswa mampu memahami isu terkini terkait jumlah lulusan dan pengangguran serta mampu menangkap peluang. Siswa mampu menentukan tujuan dan/atau cita-cita setelah lulus SMK, siswa mampu mengenali potensi diri yang dimiliki dan mengoptimalkannya. Siswa juga mampu membuat road map career bagi dirinya. Selain itu, siswa juga mampu dalam memilih kampus yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi pribadi siswa. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free E-DIMAS Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 113, 330-338 ISSN 2087-3565 Print dan ISSN 2528-5041 Online Available Online at 330 Pelatihan Membangun The Road Map Career Sejak di Bangku Sekolah bagi Siswa SMK YPUI Parung-Bogor Wiyanto Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Pamulang dosen01840 Received 14 Februari 2020; Revised 1 Agustus 2020; Accepted 9 Agustus 2020 Abstract World conditions change and develop very quickly and erratically. Strategic mindset is very necessary for every HR graduates at present. With a strategic mindset it allows graduates of Vocational School to have better, correct and directed behaviors and attitudes. Graduates Vocational School are expected to be able to 1 Become HR ready to work; 2 Continuing education to the above level of education; and 3 Become an entrepreneur. Therefore, the ability to think strategically, correctly, thoroughly, carefully, and consistently becomes an important element in building the road map career that will be created. The general objective of this community service activity is to help students at YPUI Parung Vocational School to develop a road map career. The method used is training, practice and sharing session. The training activities are specifically designed to form the right attitude, have good knowledge and good skills. The results of this activity students are able to understand current issues related to the number of graduates and unemployment and are able to seize opportunities. Students are able to determine goals and/or ideals after graduating from vocational school, students are able to recognize their own potential and optimize it. Students are also able to make a road map career for themselves. In addition, students are also able to choose the right campus in accordance with students' personal situations and conditions. Keywords road map career; management career; vocational school; student. Abstrak Kondisi dunia berubah dan berkembang sangat cepat serta tidak menentu. Mindset strategis sangat diperlukan bagi setiap SDM lulusan SMK saat ini. Dengan mindset strategis memungkinkan lulusan SMK memiliki perilaku dan sikap lebih baik, benar dan terarah. Lulusan SMK diharapkan dapat 1 Menjadi SDM yang siap untuk bekerja; 2 Melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan di atasnya; dan 3 Menjadi wirausaha. Oleh karena itu, kemampuan dalam berpikir strategis, benar, teliti, cermat, dan konsisten menjadi elemen yang penting dalam membangun road map career yang akan dibuatnya. Tujuan umum dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah membantu Siswa SMK YPUI Parung dalam mebangun road map career. Metode yang digunakan adalah pelatihan, praktik dan sharing session. Kegiatan pelatihan dirancang khusus untuk membentuk sikap yang benar, memiliki kemampuan pengetahuan yang baik dan ketrampilan yang baik. Hasil dari kegiatan ini siswa mampu memahami isu terkini terkait jumlah lulusan dan pengangguran serta mampu menangkap peluang. Siswa mampu menentukan tujuan dan/atau cita-cita setelah lulus SMK, siswa mampu Pelatihan Membangun The Road Map Career Sejak di Bangku Sekolah bagi Siswa SMK YPUI Parung-Bogor Wiyanto 331 mengenali potensi diri yang dimiliki dan mengoptimalkannya. Siswa juga mampu membuat road map career bagi dirinya. Selain itu, siswa juga mampu dalam memilih kampus yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi pribadi siswa. Kata Kunci peta jalan karir; manajemen karir; sekolah menengah kejuruan; siswa. A. PENDAHULUAN Globalisasi yang ditandai dengan semakin berkembang pesatnya IPTEK, serta Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA yang merupakan sebuah integrasi ekonomi ASEAN dalam menghadapi perdagangan bebas antar negara ASEAN menjadi suatu keniscayaan. Perubahan dari masyarakat informasi menjadi era pengetahuan juga berlangsung sangat cepat, powerfull dan nyata. Oleh karena itu, Sumber Daya Manusia SDM yang mampu berfikir taktis dan strategis serta impelementatif yakni SDM yang unggul dan kompetitif sangat diperlukan agar mampu bersaing. Karir adalah semua pekerjaan atau jabatan yang diemban atau ditangani atau dipegang seseorang selama kehidupan kerja seseorang Hani Handoko, 2000123. Karir juga dapat dikatakan sebagai rangkaian sikap dan perilaku yang berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang dan aktivitas kerja yang terus berkelanjutan Gibson, 1995305. Dengan demikian secara sederhana dapat kita pahami bahwa karir merupakan suatu status atau jenjang pekerjaan atau jabatan seseorang sebagai sumber untuk mendapatkan nafkah maupun ibadah sebagai pekerjaan utama maupun pekerjaan sampingan. Road Map Career atau dikenal dengan peta jalan karir didefinisikan sebagai suatu peta yang dapat dijadikan panduan dalam mencapai suatu karir Wiyanto, 2018 3. Peta jalan karir memberikan petunjuk dari mana kita mulai, kemana yang akan kita tuju, apa yang harus dipersiapkan sepanjang perjalanan mencapai karir, serta apa yang perlu dilakukan ketika suatu karir sudah tercapai. Pengembangan karir dapat dilakukan oleh individu terkait karirnya maupun dilakukan oleh organisasi Samsudin, 2006127. Secara individu setiap jiwa harus siap mengembangkan diri dalam rangka meniti jenjang karirnya. Oleh karena itu, pemilihan karir lebih memerlukan persiapan perencanaan yang matang daripada sekedar mendapatkan pekerjaan yang sifatnya sesaat. Proses pilihan karir dapat terjadi sepanjang hidup manusia sesuai dengan kehendaknya from the birth into the deadth. Kehendak manusialah yang dominan dalam menentukan pilihan karir. Artinya suatu ketika dimungkinkan seorang individu yang berkarir akan berubah pikiran untuk memilik karir yang lain. Faktor peluang dan kesempatan memegang peranan yang sangat fital. Meskipun pilihan karir ada yang didasarkan bakat, minat, nilai yang diyakini atau karena gajih. Tetapi, apabila pilihan karir yang diinginkan peluangnya tertutup akan berdampak pada karir yang dicita-citakan akan sulit terwujud. Secara teoritis pengembangan karir dapat dibagi mejadi lima fase yang dikenal dengan Career Life Cycle yakni; 1 fase pengembangan Growth; 2 fase eksplorasi exploration; 3 fase pemantapan establishment; 4 fase pembinaan maintenance; dan 5 fase kemunduran decline. Mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan rencana karir tidak mudah. Baik yang ingin berkarir di perusahaan swasta, BUMN, maupun di institusi pemerintahan sebagai Pegawai Negeri Sipil PNS. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik BPS seperti EDUCATIONS - PENGABDIAN KEPADA MASYARA KATJURNA L P ENGA BDI AN KEPA DA MAS YAR AKA T VOL UME 1 1 NO MOR 0 3 S EPT 2020 332 yang diberitakan oleh pada tanggal 6 November 2017 menunjukkan pengangguran di Indonesia per Agustus 2017 mencapai 7,04 juta orang. Sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka TPT sebesar Jumlah pengangguran terbesar ada pada lulusan SMK sebesar 11,41%. Sekolah Menengah Kejuruan SMK merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari Sekolah Menengah Pertama SMP/Madrasah Tsanawiyah MTS atau bentuk lain yang sederajat Kejar Paket B atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara dengan SMP/MTS. Setelah lulus SMK siswa diharapkan dapat 1 Menjadi SDM yang siap untuk bekerja; 2 Melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya yakni Diploma atau Sarjana; dan 3 Menjadi wirausaha yang pada akhirnya tidak mencari pekerjaan, tetapi menciptakan lapangan kerja. Sekolah Menengah Kejuruan SMK YPUI Parung-Bogor merupakan salah satu SMK di kabupaten Bogor yang beralamatkan di Jl. H. Mawi Raya 02/01 Desa Waru Parung Bogor Jawa Barat. Isu yang dihadapi saat ini adalah motivasi siswa dalam mengembangkan diri atau karir kurang bahkan tidak tahu arah akan ke mana usai lulus SMK. Selain itu, kondisi yang ada saat ini adalah 1 mulai merasuknya budaya instan dan pragmatis yang lebih dominan mewarnai perilaku siswa Ingin hidup berhasil tetapi hanya ingin mudahya saja tidak mau susah atau berusaha; 2 minat melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi masih rendah; 3 semangat menjadi interpreneur masih kurang; 4 mindset yang ada di benak siswa adalah bekerja. Karena siswa menganggap bekerjalah salah satu tujuan utama usai lulus SMK, dan 5 pengetahuan tentang dunia kerja masih rendah. Oleh karena itu, terbangunnya mindset, perilaku dan sikap siswa menjadi lebih baik benar dan terarah sangat dibutuhkan, yakni mampu merencanakan karir untuk masa depan. Ketika lulus SMK ia harus mampu menentukan pilihan dengan tepat untuk memutuskan melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi, berwirausaha atau bekerja. Karena memilih atau menentukan karir yang akan digeluti adalah bukan keputusan yang sepele atau main-main. Bahkan memilih karir itu tidak semudah kita membeli barang yang ingin kita beli di pasar atau swalayan. memilih karir merupakan salah satu keputusan yang penting di dalam hidup seseorang. Sehingga konsep yang benar, ketelitian, kecermatan, dan kekonsistenan menjadi elemen yang penting dan memiliki pengaruh dalam proses pemilihan karir. Tujuan umum dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah membantu Siswa SMK YPUI Parung dalam menentukan karir yang akan menentukan keberhasilan usai lulus SMK. Secara khusus tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah 1. Membantu siswa dalam memahami isu terkini terkait jumlah lulusan dan pengangguran serta menangkap peluang. 2. Membantu siswa dalam menentukan tujuan dan/atau cita-cita usai lulus SMK. 3. Membantu siswa dalam mengenali potensi diri yang dimiliki serta mengoptimalkannya. 4. Membantu siswa dalam menentukan tujuan karir dengan benar, menyiapkan rencana dan strategi kegiatan untuk mencapai tujuan karir, dan melaksanakan rencana untuk mewujudkannya dan mengoptimalkannya. 5. Memabantu siswa dalam memilih kampus yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi pribadi siswa. B. PELAKSANAAN DAN METODE Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat PKM ini dilaksanakan sepanjang bulan Maret dan April 2018. Sedangkan kegiatan pelatihan manajemen karir dilaksanakan tanggal 9-11 April 2018 Pelatihan Membangun The Road Map Career Sejak di Bangku Sekolah bagi Siswa SMK YPUI Parung-Bogor Wiyanto 333 terhitung sejak prepare dan evaluasi kegiatan. Adapun tahapan kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi; 1. Tahap penjajagan untuk menjalin kerjasama antara pihak pengabdi dengan mitra. 2. Tahap analisis kebutuhan pelatihan TNA/Training Need Analysis. 3. Tahap penyusunan desain dan pengembangan modul pelatihan. 4. Tahap pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pelatihan. 5. Tahap evaluasi, sasaran program pengabdian masyarakat yang akan di tuju adalah Siswa Kompetensi Keahlian Pemasaran SMK YPUI Parung kelas XII yang beralamatkan di J. H. Mawi Raya Kp. Waru Kec. Parung Kab. Bogor Jawa Barat 16330 dengan jumlah 66 Siswa. Gambar 1. Desain Pelatihan Membangun Road Map Career C. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat PKM ini dilaksanakan sepanjang bulan Maret dan April 2018. Sedangkan kegiatan pelatihan manajemen karir dilaksanakan tanggal 9-11 April 2018 terhitung sejak prepare dan evaluasi kegiatan. Jumlah peserta kegiatan pengabdian sebanyak 66 siswa. Sebagai lokasi kegiatan PKM dengan judul Pelatihan manajemen karir “Membangun The Road Map Career Sejak di Bangku Sekolah” EDUCATIONS - PENGABDIAN KEPADA MASYARA KATJURNA L P ENGA BDI AN KEPA DA MAS YAR AKA T VOL UME 1 1 NO MOR 0 3 S EPT 2020 334 adalah SMK YPUI Parung yang beralamatkan di Jl. H. Mawi Raya Kp. Waru Rt. 02/01 Kecamatan Parung Kabupaten Bogor Jawa Barat 16330. Adapun proses pengabdian kepada masyarakat dari awal hingga akhir adalah sebagai berikut Tahap Penjajagan Tahap penjajagan merupakan tahapan awal yang dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat yakni berupa survei pendahuluan dengan mengunjungi lokasi, dan menjalin kerjasama dengan pihak mitra. Pada tahapan ini dilakukan dialog antara tim pengabdi dengan pihak mitra, sekaligus observasi awal. Tahap Penentuan Kebutuhan Pelatihan TNA/Training Need Analysis Setelah ada kesepakatan antara tim pengabdi dengan mitra, yang dilakukan adalah melakukan analisis kebutuhan pelatihan. Adapun hasil dari TNA dapat dilihat pada tabel induction guidline 1 dan 2. Setelah TNA selesai dilakukan, kesepakatan dengan pihak mitra sudah terjalin, tim pengabdian mulai menyusun proposal pengabdian dengan format dan standar dari LPPM Universitas. Tahap Desain dan Pengembangan Modul Pelatihan Pada tahapan ini yang dilakukan adalah menyusun desain template power point yang akan digunakan untuk pelatihan, serta mengembangkan substansi isi materi pelatihan sesuai dengan design blue print yang telah disusun. Tahap Pelaksanaan dan Pengendalian Pelatihan Tahapan ini merupakan tahap realisasi dari serangkaian kegiatan yang telah direncanakan, disusun dan dilaksanakan sebelumnya. Modul pelatihan yang sudah disusun dan dikembangkan dilaksanakan di dalam ruang kelas. Adapun tahapan pelatihan dari awal sampai akhir adalah sebagai berikut Pertama, tahap opening. merupakan tahapan awal yang dilakukan dalam sesi pelatihan ini. Kegiatan ini dilakukan untuk menciptakan first impression yang memukau antara tim pengabdi dengan mitra. Gambar 2. Penampilan Tari Saman Siswa SMK YPUI Parung Kegiatan penyambutan kedatangan tim pengabdi oleh siswa SMK YPUI Parung dengan tari saman, saling sambut antara pihak kepala SMK YPUI Parung sekaligus membuka acara dan perwakilan tim pengabdi selaku pihak yang mewakili kampus. Ternyata mampu memberikan nilai positif. Bahkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kesan pertama mampu memberikan nilai positif pada kepuasan Zhang & Shao, 2019 565. Kedua, tahap opening pelatihan. Untuk menghangatkan suasana serta agar pelatihan berjalan kondusif pada sesi ini diisi dengan kegiatan ice breaking, penyampaian harapan yang diinginkan peserta setelah mengikuti pelatihan, penyampaian aturan atau tata tertib yang harus ditaati, serta perkenalan dari tim pengabdi kepada peserta pelatihan. Gambar 3. Sambutan Kepala SMK YPUI Parung Pelatihan Membangun The Road Map Career Sejak di Bangku Sekolah bagi Siswa SMK YPUI Parung-Bogor Wiyanto 335 Ketiga, penyampaian materi kunci 1, masalah dan fenomena yang terjadi adalah rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa dan membaca situasi lingkungan akan berdampak negatif bagi siswa dalam beradaptasi dengan lingkungan baru dan menangkap peluang. Studi menunjukkan membangun kapasitas berpikir kritis dan reflektif sangat penting Howlett, dkk, 2016 305. Sehingga siswa perlu dilatih. Dikarenakan dapat membantu siswa dalam mencapai tujuan Azam, 2020 453. Dalam kontek pengabdian ini peserta diajak memahami dan berpikir, melihat fakta, kenyataan yang ada, serta optimis dapat menangkap peluang. Peserta diberikan wawasan tentang isu terkini antara jumlah lulusan dan jumlah pengangguran yang ada di Indonesia berdasarkan data yang ada, kemudian merefleksikannya. Sebuah refleksi yang menunjukkan betapa banyaknya pekerjaan yang awalnya dikerjakan oleh manusia digantikan oleh mesin. Selain itu, peserta dihadapkan sebuah fakta dan data perbandingan jumlah tenaga kerja dan pengangguran. Data menunjukkan bahwa jumlah pengangguran tertinggi ada pada tingkat SMK. Sehingga peserta menjadi lebih peka terhadap lingkungan. Keempat, materi kunci 2 yakni peserta diminta untuk menentukan tujuan atau cita-cita yang diinginkan. Sebuah fakta bahwa banyak siswa yang tidak tahu akan ke mana ketika lulus, dan itu menunjukkan ketidakjelasan masa depannya. Sebuah keniscayaan bahwa perkembangan teknologi yang cepat dan perubahan pasar telah banyak menciptakan peluang kerja baru. Selain itu, juga banyak pekerjaan yang semula dilakukan manusia digantikan oleh mesin. Tantangan dalam hal karir menjadi semakin nyata. Sehingga dibutuhkan strategi dalam pengembangan karir Zajas,dkk 199419. Bimbingan karir dasar melalui menentukan tujuan yang hendak dicapai menjadi penting. Peserta diajak untuk menulis cita-cita dan tujuannya dengan jumlah yang tidak dibatasi, serta ruang lingkup dan scope-nya yang bebas. Berdasarkan hasil survey terhadap peserta yang hadir ikut dalam pelatihan 100% punya keinginan ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hanya sekitar 5% peserta training yang menjawab usai lulus SMK akan melanjutkan ke PT, 85% ingin kuliah sambil bekerja. Lulusan SMK dihadapkan pada beberapa pilihan yakni kuliah, bekerja, menikah atau berwirausaha. Sehingga beberapa rahasia keberhasilan dibongkar kepada peserta pada sesi ini. Kunci sukses yang pertama adalah setiap individu harus berani punya cita-cita besar, berani punya harapan besar, berani punya mimpi besar, berani punya tujuan besar, dan harus punya pikiran positif, berpikir besar dan memberdayakan. Kunci keberhasilan kedua adalah setiap individu hendaknya jangan takut punya cita-cita terlalu tinggi. Hal ini didukung oleh teori bahwa ada hubungan yang positif antara desain pemikiran dan persepsi tentang kreativitas terhadap kesiapan dalam mengantisipasi kondisi di masa yang akan datang Clark, dkk, 2020593. Sebenarnya tidak ada cita-cita yang terlalu tinggi, tetapi yang ada adalah usaha kita tidak setinggi cita-cita. Bahkan tuhan mengajarkan kepada kita untuk memiliki sikap optimis dan bukan pesimis. Seperti halnya yang terdapat dalam Al-Qur’an Surat Fushilat ayat 30 berikut “Orang-orang yang mengatakan, Tuhan kami “Allah” kemudian ia meneguhkan pendirian mereka. Malaikat akan turun kepada mereka seraya berkata, “janganlah kamu merasa takut dan merasa sedih. Gembirakan mereka dengan memperoleh surga yang dijanjikan Allah kepadamu”. Hidup didunia ini penuh dengan keseimbangan ada orang yang berhasil dan juga ada orang gagal belum berhasil sudah menjadi pasangannya. Namun, yang perlu kita pastikan adalah bukan kita yang gagal dan dipastikan kita yang berhasil. Bagaimana dengan orang yang belum berhasil? orang yang belum berhasil kita jadikan ladang untuk mencari pahala dan kita angkat harkat, drajat dan martabatnya agar berhasil. EDUCATIONS - PENGABDIAN KEPADA MASYARA KATJURNA L P ENGA BDI AN KEPA DA MAS YAR AKA T VOL UME 1 1 NO MOR 0 3 S EPT 2020 336 Gambar 4. Pendampingan Pelatihan Kelima, materi kunci 3 sebagai kelanjutan dari sesi sebelumnya dengan masalah dan fenomena yang sama, peserta diajak berpikir memahami konsep diri sendiri. Pemahaman diri, mengevaluasi diri dan pengalaman yang dimiliki dengan melihat ke belakang dan ke depan di mana ia berada dan dalam situasi serta kondisi yang ada pada diri mereka sendiri. Sebab, individu dapat mencipta dan melihat berbagai hal tentang dirinya sendiri Martin, 2010 167. Langkah yang dilakukan adalah mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan yang dimiliki, peluang yang bisa digapai dan tantangan yang dihadapi, selanjutnya menentukan tujuan yang akan di capai usai lulus SMK. Hal tersebut dilakukan dengan dasar bahwa, cita-cita dan tujuan yang hendak dicapai sudah dipertimbangkan dengan baik bahwa tujuan tersebut bisa dicapai. Peserta didampingi dalam mengisi mengisi lembar kerja dengan langkah sebagai berikut 1. Unlock your mind power. 2. Tangkap impianmu. 3. Tuliskan impianmu pada lembar yang kami sediakan. 4. Mempresentasikan tulisan yang dibuat. 5. Siap-siap melangkah untuk mewujudkan apa yang Anda tuliskan. Pada sesi ini pula peserta pelatihan diajak untuk melakukan penilaian diri, untuk menentukan kekuatan, kelemahan, tujuan, aspirasi, preferensi, kebutuhan, ataupun jangka karirnya career anchor. Dikatakan bahwa siapa yang mengenal dirinya maka ia mengenal tuhan. Peserta pelatihan diajak menembus batas pikiran yakni menyingkirkan dari pikiran kita pikiran-pikiran negatif yang menghambatnya berkembang misalnya pikiran-pikiran “tidak bisa, tidak mungkin, sulit, terlalu tua, terlalu muda, jelek, tidak layak, susah, miskin, dll” harus dihilangkan jauh-jauh. Gambar 5. Penyampaian Materi Pelatihan oleh Pengabdi Keenam, materi kunci 4 yakni membangun road map career. Pada tahapan ini peserta diajak membuat road map untuk karirnya masing-masing. Tahapan ini adalah tahapan untuk memperjelas tujuan dan cita-cita yang akan dicapai serta rencana awal hingga akhir karir yang disusun bisa tercapai. Gambar 6. Foto Bersama Tim Pengabdi Dengan Siswa SMK YPUI Ketujuh, materi kunci 5, sebagai tim pengabdi yang berasal dari kampus, maka tim pengabdi memperkenalkan dunia kampus dan Universitas Pamulang secara khusus dan mendalam kepada peserta pelatihan. Untuk membangun mental yang tangguh peserta dibongkarkan sebuah kisah keberhasilan oleh masing-masing TIM PKM dan kisah sukses pihak lain. keberhasilan demi keberhasilan Pelatihan Membangun The Road Map Career Sejak di Bangku Sekolah bagi Siswa SMK YPUI Parung-Bogor Wiyanto 337 yang semua telah didapat tidak ada yang instan dan semuanya melalui sebuah proses. Kedelapan, closing. Pada sesi ini diisi dengan tanya jawab, bernyanyi, sesi dan penyampaian kesan dan pesan peserta pelatihan. Selain itu, agar kegiatan lebih bermakna dan berkah dilakukan do’a bersama kemudian. Do’a bersama dapat dijadikan upaya dalam mengelola kekuatan harapan. Keyakinan perlu dimiliki oleh pemimpin Rajeghi, 2006 49. Baik memimpin diri sendiri maupun tim dalam mencapai cita-cita dan tujuan. Di antaranya keyakinan akan do’a. Semua yang dilakukan sebagai upaya menumbuhkan peluang untuk menginspirasi orang lain melalui interaksi dan tindakan. Untuk dapat menginspirasi orang lain diperlukan proses aktif Searle dan Hanrahan, 2011736. Sebagai bentuk proses aktif lainya adalah penyerahan kenang-kenangan dan foto bersama antara mitra dengan tim pengabdi agar menambah kesan dan keakraban. Tahap Evaluasi Tahap evaluasi dilakukan sepanjang proses pengabdian sejak awal hingga kegiatan pengabdian berakhir. Untuk menjamin bahwa target dari kegiatan yang diinginkan tercapai, tim pengabdi membuat tabel ketercapaian program yang telah dibuat. Pelatihan manajemen karir yang dilaksanakan di SMK YPUI Parung diharapkan mampu membekali peserta pelatihan dengan berbagai strategi dan tips bagaimana cara mengembangkan karir untuk individu. Tentu kita tidak dapat memungkiri bahwa setiap individu memiliki career lifecycle masing-masing atau daur hidup karir atau pengembangan karir yang meliputi beberapa fase yakni fase pengembangan, fase eksplorasi, fase pemantapan, fase pembinaan, dan fase kemunduran. Sepanjang perjalanan karir setiap individu bisa saja berubah seiring perjalanan waktu. Namun, jika perencanaan baik dan matang tentu pencapaian karir yang didapat juga sesuai dengan rencana-rencana yang telah dilakukan. Oleh karena itu, pembuatan peta jalan karir sangat penting untuk dibuat. Peta jalan karir individu terfokus pada individu yang meliputi latihan mendiagnostik diri untuk menentukan “siapa saya” dari segi potensi dan kemampuan. Tanggung jawab terhadap pencapaian karir terletak pada diri sendiri. Sehingga individu adalah nahkoda bagi dirinya sendiri. Ia yang memiliki peranan lebih dalam menentukan arah, tindakan yang akan dilakukan. Keberhasilan individu terhadap capaian yang didapat pasti melalui sebuah proses dan masing-masing individu berbeda. Oleh karena itu tidak perlu iri ataupun resah terhadap keberhasilan seseorang karena kita tidak tahu perihal apa saja yang ia lakukan. D. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan kegiatan Pelatihan Manajemen Karir Membangun The Road Map Career Sejak Dibangku Sekolah” bagi Siswa SMK YPUI Parung dapat disimpulkan bahwa siswa mampu memahami isu terkini terkait jumlah lulusan dan pengangguran serta menangkap peluang. Siswa mampu menentukan tujuan dan/atau cita-cita usai lulus SMK serta mampu mengenali potensi diri yang dimiliki serta mengoptimalkannya. Siswa juga mampu menentukan tujuan karir dengan benar, menyiapkan rencana dan strategi kegiatan untuk mencapai tujuan karir, dan melaksanakan rencana untuk mewujudkannya dan mengoptimalkannya. Selain itu, siswa mampu dalam memilih kampus yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisinya. Saran Saran yang dapat diberikan dari kegiatan PKM ini adalah bagi siswa selamat untuk menyelami samudra kehidupan, persiapkan sedini mungkin, berbuat baiklah kepada siapa saja tetapi ingat juga harus melakukan yang lainnya. Bagi sekolah, kegiatan ini hendaknya dilakukan di awal siswa masuk, di tengah, dan di akhir masa sekolah. Bagi UNPAM, kerjasama yang terbangun dilanjutkan terus dan harus EDUCATIONS - PENGABDIAN KEPADA MASYARA KATJURNA L P ENGA BDI AN KEPA DA MAS YAR AKA T VOL UME 1 1 NO MOR 0 3 S EPT 2020 338 berinovasi. Bagi tim PKM, terus kompak dan berbuat baik untuk sesama. Ucapan Terima Kasih Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, serta pengelola jurnal E-Dimas yang bersedia menerbitkan artikel ini. Semoga artikel ini dapat menjadi pemantik bagi insan akademisi untuk senantiasa memberikan kontribusi kepada bangsa dalam menebar ilmu amaliah dan amal ilmiah sesuai yang dapat dilakukan dan sesuai dengan bidang keahliannya. E. DAFTAR PUSTAKA Azam,M. 2020. Critical thinking in intellectual property law. International Journal of Law and Management. Vol. 62 No. 5. pp. 453-465. Clark, Stabryla, and Gilbertson, 2020. Sustainability coursework student perspectives and reflections on design thinking. International Journal of Sustainability in Higher Education. Vol. 21 No. 3. pp. 593-611. Fiki Ariyanti. 2017. Lulusan SMK Jadi Pengangguran Paling Banyak di RI. diakses pada 16 Maret 2018 Pukul WIB Gibson,dkk. 1995. Proses Proses Struktur Perilaku Organisasi. Jakarta. Erlangga. Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. BPFE. Howlett, C., Ferreira, and Blomfield, J. 2016. Teaching sustainable development in higher education Building critical, reflective thinkers through an interdisciplinary approach. International Journal of Sustainability in Higher Education. Vol. 17 No. 3. pp. 305-321. Martin, J. 2010. Self-concept as persons' understanding and evaluation of their own actions and experiences looking backward and forward from where we are. Urdan, and Karabenick, Ed. The Decade Ahead Theoretical Perspectives on Motivation and Achievement Advances in Motivation and Achievement, Vol. 16 Part A. Emerald Group Publishing Limited Bingley. pp. 167-198. Razeghi, A. 2006. Leading through belief managing the power of hope". Strategy & Leadership. Vol. 34 No. 5. pp. 49-51. Samsudin, S. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung. CV. Pustaka Setia. Searle, and Hanrahan, 2011. Leading to inspire others charismatic influence or hard work?. Leadership & Organization Development Journal. Vol. 32 No. 7. pp. 736-754. Wiyanto. 2018. MRMC Membangun Road Map Career. Yogyakarta WR Zajas, and Mitchener Zajas, 1994. Planning Your Total Career and Life Portfolio Part I A Model for Management Development. Executive Development. Vol. 7 No. 2. pp. 19-21. Zhang, Y. and Shao, 2019. Influence of service-entry waiting on customer’s first impression and satisfaction The moderating role of opening remark and perceived in-service waiting. Journal of Service Theory and Practice. Vol. 29 No. 5 / 6, pp. 565-591. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this The purpose of this paper was to examine inspiring others as a psychological construct in leadership contexts by investigating lived and personal experiences of inspiring leaders. Design/methodology/approach A phenomenological design was used to investigate leaders' personal and lived experiences of leading to inspire others. In‐depth interviews were conducted with seven participants nominated by others as inspiring leaders based on the demonstration of five characteristics vision, openness, transparency, passion, and being somewhat unconventional. Findings Participant responses coalesced into five key dimensions of leading to inspire others connecting, leading, inspiree, action, and context; enabling a functional description of the phenomenon. Furthermore, results indicated that leaders could intentionally cultivate opportunities to inspire others through interaction and effort. Research limitations/implications Given that the paper investigates leaders' experiences of the phenomenon, further investigation into the relational and reciprocal aspects of inspiring others is required. Research has primarily focused on participants in the inspiring relationship independently of each other either the inspiree or the leader. Practical implications Contrary to assertions in some transformational leadership studies that personal charisma is the primary component to inspiring others, these findings indicate that inspiring others requires an active process where leaders establish interpersonal connections and enable action. Originality/value Research on inspiration is at a formative stage. This paper represents an initial foray into the space where scholarly knowledge on leadership theory and inspiration intersect to provide greater insight into leading to inspire ZhangBing-Jia ShaoPurpose The purpose of this paper is to examine the influence mechanism of waiting time on customer satisfaction based on first impression bias, which explains how customers’ perceived service-entry waiting time PSWT influences their first impression of service staff and satisfaction in the context of online service. Furthermore, the moderating effect of three information formats formal, informal and hybrid of opening remark on the relationship between PSWT and first impression, and the moderating effect of perceived in-service waiting time PIWT on the relationship between first impression and customer satisfaction are investigated. Design/methodology/approach Two studies were used to verify the research model. First, an experiment on prepurchase consulting services for cruise tourism products was designed, and 810 Chinese individuals have participated. Second, 20 interviews with e-commerce practitioners in China were conducted. Findings The results show that, first, PSWT negatively influences customers’ first impression of service staff. Second, customers prefer the hybrid format to present opening remarks, which not only conveys the respect of the staff but also fosters a relationship. Third, in-service waits are equally as important as service-entry waits in online service. When PIWT is longer, the positive influence of first impression on customer satisfaction is weakening, resulting in lower customer satisfaction. Practical implications This study provides suggestions for online service enterprises to minimize the negative impact of waiting time and improve customer satisfaction through waiting time management. Originality/value This study provides a new perspective for exploring the mechanism of waiting time on customer satisfaction in online service context, and extends previous research related to waiting time by exploring the influence of waiting time in multiple service stages and expression modes of service staff. Jack MartinAlmost all historical accounts of psychological work related to the self-concept begin with the pioneering work of William James Harter, 1996; Pajares & Schunk, 2002, 2005; Roeser et al., 2006. James' distinction between the self as knower and agent the I-self and the self as known and object the Me-self, in the famous Chap. 10, on self-consciousness, in his Principles of Psychology 1890, undoubtedly informs much subsequent work on the self-concept a term that James never used himself. In particular, the general idea that the self is made up of different constituents the Me-self contains material, social, and spiritual selves arranged hierarchically is still very much a basic structural assumption in many contemporary theories of the self-concept, just as James' assumption that the I-self can create and monitor a variety of Me-selves anchors much self-concept methodology and process theorizing. With respect to the general aims of self-concept research, James' framing of self-esteem a term he did use also has been extremely influential on subsequent generations of both self-esteem and self-concept researchers. For James, self-esteem is a feeling that “depends entirely on what we back ourselves to be and do” James, 1981, p. 310, a feeling that depends on the success with which we achieve those things we set out to RazeghiPurpose Leaders have long understood the importance a belief system has on the productivity of their team. The authors explain how can such an intangible motivational force be addressed and how leaders have the capability to influence a firm's success by inspiring positive beliefs. Design/methodology/approach Belief management involves recognizing those beliefs that both hinder and promote the advancement of a leader's vision. This includes the leader's beliefs as well as those of the team. Findings To begin managing beliefs, executives should take three initial steps identify core belief, ask others what they believe, brand your beliefs. Research limitations/implications Dr Gregory Berns, a psychiatrist and neuroscientist at Emory University in Atlanta mapped the neurological effects of a belief exercise on his test subjects. Through the use of magnetic resonance imaging, Berns could see specific changes in cellular activity. Practical implications There's new evidence that a leader's beliefs are the foundations for each team's aspirations. Originality/value Leaders must not only tell people what they believe but let them know why they believe. If managed correctly, these beneficial beliefs will spread throughout a company to all its Sumber Daya ManusiaS SamsudinSamsudin, S. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung. CV. Pustaka Setia.
Siedoo Lulusan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) tentu disiapkan untuk bekerja dan SMK merupakan pendidikan menengah menyiapkan siswa didik untuk langsung dapat bekerja setelah lulus nantinya. Siswa SMK bisa dibilang "learning by doing", yang mana siswa selain belajar teori juga harus melaksanakan praktik yang sangat banyak.Maka biasanya lulusan SMK diharapkan langsung bekerja tanpa
L’Apprentissage n’est pas seulement la Formation Face Ă  un besoin de compĂ©tences, se former est souvent le 1er rĂ©flexe. Il s’accompagne d’un jalon dans le temps un projet, une certification, un concours, une prise de pose. Il faut ĂȘtre opĂ©rationnel. PrĂȘte face Ă  une Ă©chĂ©ance, des connaissances programmĂ©es, des normes Ă©tablies, pour des actions prescrites. Les Cartes Mentales soutiennent le processus d’apprentissage dans ses spĂ©cificitĂ©s Son cĂŽtĂ© moins formel que la formation mĂȘme s’il peut aussi ĂȘtre guidĂ© par un instructeur ou un formateur, sa souplesse est plus grande. Il peut se produire dans n’importe quel contexte, mĂȘme trĂšs informel. Mais l’apprenant gagnera Ă  le repĂ©rer pendant l’action ou Ă  postĂ©riori. Mais pas avant. Les habiletĂ©s personnelles mises en jeu des alternances entre expĂ©rience personnelle, observation, ouverture au monde, rĂ©flexion et pratique. L’apprentissage est soit individuel, soit collectif. Il est souvent sur du temps plus long, voire flottant. LĂ  aussi, les Mind Maps sont des balises, des ports d’attaches, des points d’étapes, pour bĂątir, Ă  postĂ©riori, une logique de connaissance. La dimension de l’apprendre Ă  apprendre est ici. L’apprentissage est individuel et collectif mais ces alternances ne sont pas forcĂ©ment planifiĂ©es. Le temps plus long de l’apprentissage permet ces temps de pause, de repos, de dĂ©cantation. L’apprenant doit donc ĂȘtre le pilote de ses acquisitions. Des savoir formels aux expĂ©riences non structurĂ©es, il doit gĂ©rer le tempo sur un cycle calĂ© sur la durĂ©e d’un projet, d’une fonction, ou d’une vie. Pour tous ces aspects, le dĂ©veloppement organique des Cartes Mentales est un sĂ©rieux atout. Inclus le dĂ©sapprendre, en fonction des trajectoires rencontrĂ©es. Le concept d’employabilitĂ©, repose en rĂ©alitĂ© sur l’articulation de ces deux dimensions, Apprentissage et Formation. La responsabilitĂ© n’en revient pas au seul salariĂ©. Car une authentique entreprise apprenante ne pense pas juste “Formation de ses salariĂ©s“. Elle apprend d’elle-mĂȘme et s’adapte de maniĂšre organique. Dans l’action et en mouvement. C’est tout le collectif, Managers inclus, qui Ă©volue pour rester collĂ© Ă  son environnement. Il dialogue et se synchronise avec lui. L’organisation n’est plus juste un moyen. C’est une fin. L’Apprentissage n’est pas seulement la MĂ©morisation MĂ©moriser est important. Et les Mind Maps renforcent repĂ©rage et ancrage. On prĂ©sente trop souvent les Cartes Mentales sous cet angle exclusif de technique de mĂ©morisation. Mais mĂ©moriser sans ConnaĂźtre a-t-il un sens ? ConnaĂźtre est autre chose. Avec cette finalitĂ© de se dĂ©velopper en tant que personne. De dĂ©couvrir ses centres d’intĂ©rĂȘt et ce pour quoi on est douĂ©. S’adapter au monde et se changer soi-mĂȘme. Approche globale, oĂč les neurosciences nous sont utiles. Par exemple, on sait que la mĂ©thode de “l’apprendre par cƓur” forme courante du “mĂ©moriser“ peut fonctionner, mais sur le long terme, elle n’est pas efficace. Les dĂ©couvertes sur le cerveau bousculent les mĂ©thodes traditionnelles d’éducation. Par exemple, la dopamine et son systĂšme de rĂ©compense pour le cerveau. Elle s’active quand nous trouvons une rĂ©ponse nouvelle Ă  une Ă©nigme. La curiositĂ© encourage l’accĂšs aux compĂ©tences. Et comme on connaĂźt toujours mieux les processus cognitifs, on sait aujourd’hui que Les savoirs descendants du professeur ou formateur qui explique la leçon Ă  des Ă©lĂšves, ou managers assis et immobiles, n’est pas la meilleure solution. Les Ă©motions sont des dĂ©clencheurs des processus de mĂ©moire dont le rappel Ă  long terme et des acquisitions. Elles offrent de mieux emmagasiner et retenir les informations. Pourquoi ne pas les mobiliser ? En Entreprise Carte Mentale et TolĂ©rance aux Erreurs La carte heuristique est une dĂ©marche avec ses indispensables sĂ©quences “Essai – Erreur“. Pulsion d’homogĂ©nĂ©itĂ© et routines de travail laissent peu de place Ă  l’expĂ©rimentation et “l’erreur“. “Je vois des participants qui, quelquefois, sont gĂȘnĂ©s. S’excusent de ne pas avoir fait une 1Êłá”‰ version de la carte qui ne soit pas assez consistante ou dĂ©finitive. C’est normal. Cela fait partie de la pensĂ©e visuelle“. Carte mentale, entre “bac Ă  sable” et “terrain de jeu” pour prototyper. Amusons-nous Ă  manipuler concepts, idĂ©es, mots et images. Mettons au dĂ©fi nos propres croyances. Épousons le fonctionnement de notre cerveau. J’ai des Mind Maps Projets, avec des dizaines de versions avant d’ĂȘtre 100% alignĂ©es avec mes intentions et celles de mes clients. Bien sĂ»r, s’il s’agit d’une Mind Map pour votre Business Plan, pour la fin du mois, il faut siffler Ă  temps la fin du match. Reportons l’évaluation Ă  la toute fin du processus. Mon ExpĂ©rience la Mind Map de 30 min qui Change TOUT J’ai des souvenirs de rĂ©unions inutiles, dĂ©motivantes, frustrantes. Vous aussi ? J’ai aussi des exemples et expĂ©riences de sessions de 30 min ou 1h avec une Mind Map bien prĂ©parĂ©e. DĂ©clenchĂ©e au bon moment, avec le bon niveau d’attention et d’écoute. Avec l’équipe et une intention juste, le Chef de Projets a posĂ© les choses. Comme le 1er chapitre d’un rĂ©cit l’opportunitĂ©, la faisabilitĂ© du projet. Les talents et ressources internes. Les contraintes aussi. Des espaces de discussions se sont ouverts. 30 min, pas plus, pendant lesquelles chacun a fait l’expĂ©rience de ces allers-retours du sujet central de la carte l’objectif de rĂ©alisation, vers sa pĂ©riphĂ©rie sujets enfants – scĂ©narios – actions. Des sillons, des traces, des capteurs d’attention placĂ©s au dehors. La carte laisse une empreinte dans les circuits neuronaux et reprĂ©sentations de chacun. DiffĂ©rentes selon les talents, Ă©tat internes et rĂŽles dans le projet. Tous les composants du projets ne sont pas encore prĂ©sents, mais le cadre, lui, est posĂ©. Cela donne un sentiment de confiance partagĂ©e extraordinaire. Le moment de dire aux membres de l’équipe “Soyez attentifs, soyez vigilants dans les jours Ă  venir. Portez attention Ă  ce qui va pouvoir Ă©merger. Parce qu’en faisant cette Carte, vous avez dirigĂ© notre attention. Vous avez placĂ© des petits capteurs Ă  l’extĂ©rieur“. Autour d’une intention qui se cristallise maintenant. La preuve ? Les personnes me disent souvent “C’est amusant, pour ce sujet discutĂ© dans la Mind Map, le lendemain, aprĂšs un nouvel Ă©change avec un collĂšgue, j’ai vu passer cette info. Ensuite, j’ai lu quelque chose qui m’a apportĂ© ce que je cherchais“. Pas forcĂ©ment LA solution. Mais une information dĂ©cisive pour la suite. Audrey “Les Cartes Heuristiques sont trĂšs efficaces pour les Ă©lĂšves qui ont des difficultĂ©s Ă  apprendre et les “Dys”. Et pour les autres aussi. Avec la structure visuelle, ils organisent leur pensĂ©e. Ils maĂźtrisent mieux la comprĂ©hension, la mĂ©morisation, puis la rĂ©daction de ce qu’ils lisent ou entendent. Je peux mieux rĂ©pondre aux besoins spĂ©cifiques des Ă©lĂšves souvent en dĂ©crochage”. Des courtes sĂ©quences. Comme en Entreprise Le fait de dĂ©finir un squelette de Carte, mĂȘme si cela ne dure que 30 min, permet Ă  tout le monde de penser. Et Ă  l’enseignant de “penser la pensĂ©e“. Et aprĂšs, si on y revient. Je parle ici des activitĂ©s que je mĂšne avec mes Ă©lĂšves. Mais c’est cohĂ©rent, et finalement assez proche de ce que vous expliquiez avant pour les organisations. Cela peut dĂ©marrer avec des modĂšles de cartes standardisĂ©s, destinĂ©es Ă  d’ĂȘtre personnalisĂ©s par les Ă©lĂšves. Les informations sont manipulĂ©es, au sens physique du terme. Chacun dĂ©veloppe des usages propres, selon ses contextes et objectifs du moment. La carte commence comme un support de cours. Elle devient trĂšs vite le vĂ©hicule de la rĂ©flexion, comprĂ©hension et assemblage avec les connaissances prĂ©existantes. La Carte Conceptuelle est utile en cadrage initial et dĂ©finition des concepts. Ancrage des notions de base. La Carte Mentale est destinĂ©e Ă  contextualiser ces savoirs, mise en mouvement et rĂ©emploi dans un projet. Les applications des cartes heuristiques sont infinies. De l’énonciation Ă  la valorisation. Elles agissent en acquisition, activation, rappel et adaptation des savoirs. Tempo et Ă©chelonnement des enseignements Par exemple, je commence une carte le mardi. Je les revois le mercredi. On revient dessus et ils m’apportent des nouvelles idĂ©es parce qu’inconsciemment, ils ont travaillĂ© dessus. MĂȘme s’ils ont l’impression de pas travailler quand ils font une Carte. C’est comme une narration. Le processus d’apprentissage demande des temps de respiration et doit respecter certaines Ă©tapes. La 1Êłá”‰ Ă©tape est de dĂ©terminer des objectifs d’apprentissage. Bien sĂ»r, il y a le programme, mais c’est l’enseignant qui va ajuster ces objectifs en fonction de son audience et la relation. Il faut avancer par Ă©tapes. Pour passer Ă  l’étape suivante, l’élĂšve doit ĂȘtre prĂȘt. Il faut donc accommoder un tempo individuel, et celui de la classe. Alterner ensuite les outils des exercices, des jeux, des leçons, etc. La Mind Map joue le rĂŽle de plan de cours, dans lequel on va par Ă©tape introduire du mouvement et des connaissances nouvelles. 15 BĂ©nĂ©fices Cartes Mentales pour Étudiants Devenir un spĂ©cialiste de la prise de notes – Ă©crivez moins, retenez plus ! Formuler et formaliser des idĂ©es puissantes grĂące Ă  la pensĂ©e associative Faire des prĂ©sentations captivantes et stimuler des contributions de valeur Concevoir, dĂ©velopper des contenus dans un processus, flux sans couture Cultiver d’excellentes compĂ©tences en termes de rĂ©solution de problĂšmes Visualiser et bien communiquer des informations sur les sujets complexes S’engager, collaborer pour tirer le meilleur des reprĂ©sentations de chacun Pousser ses compĂ©tences cognitives et mĂ©tacognition 100% en confiance AmĂ©liorer la mĂ©moire et le rappel des connaissances. Mobilisez Ă  la volĂ©e AmĂ©liorer la pensĂ©e critique et questionnements pour mieux se connaĂźtre Apprendre plus vite et gagner du temps ! Simplifier les projets complexes Rechercher et consolider des informations provenant de sources multiples Voir la “grande image” d’un seul coup d’Ɠil et profiter des zoom In – Out Booster la crĂ©ativitĂ©, mĂȘme en prĂ©sence d’une large masse d’informations Stimuler le flux logique du processus de pensĂ©e en maintenant sa fluiditĂ© Levier pour l’Apprentissage de l’AltĂ©ritĂ© En travail de groupe, Ils ont souvent du mal Ă  comprendre parce que moi, je travaille en groupe. La carte du groupe 1 ne soit pas la carte du groupe 2. ForcĂ©ment, on n’a pas les mĂȘmes rĂ©flexions. On n’a pas les mĂȘmes choses en tĂȘte. Donc pas les mĂȘmes branches principales, pas les mĂȘmes sujets ni mots clĂ©s. On n’interroge pas sur les mĂȘmes choses. De ce fait, chacun avance Ă  son rythme. Mais sur autant de points. Et des fois, ils me disent “Madame, ils n’ont pas fait ça”. Oui, c’est votre carte. L’autre carte est diffĂ©rente, car partie sur autre chose pour ce mĂȘme thĂšme. Il y a plusieurs facettes. Les Ă©diteurs, parce que c’est Ă  la mode, ce type de carte. Les Ă©diteurs commencent Ă  en faire. Alors que pour moi, une carte doit ĂȘtre adaptĂ©e Ă  celui qui l’utilise, au moment prĂ©cis oĂč l’apprentissage se rĂ©alise. Coller aux Enseignements dĂ©jĂ  RĂ©alisĂ©s Je viens de faire un squelette sur “l’habitation dans les zones rurales”. Il existe des cartes mentales toutes faites, mais qui ne reprennent pas les notions de l’enseignant. L’enfant doit apprendre des choses de suite mobilisables. Cela doit s’agrĂ©ger Ă  son existant en mouvement. Je trouve qu’une carte mentale doit ĂȘtre propre Ă  une personne. Ou un groupe de personnes. Difficile de concilier apprentissage individualisĂ©e et portĂ©e universelle d’une carte. Mieux PrĂ©parer les Ă©lĂšves pour la suite La PensĂ©e Visuelle est trĂšs puissante avec les enfants touchĂ©s par des difficultĂ©s d’apprentissage ou l’autisme. En donnant aux enfants accĂšs Ă  des enseignements visuels et mĂ©thodes associĂ©es dĂšs le primaire, ils se l’approprient et apprennent Ă  l’utiliser Ă  leur profit. Et pas juste pour ce que l’enseignant attend d’eux. De sorte qu’au moment oĂč ils entrent Ă  l’école secondaire, ils trouvent leurs propres idĂ©es pour en Ă©tendre encore l’usage. Ils sauront encore davantage travailler avec ces mĂ©thodes visuelles en groupe. En mĂȘme temps qu’ils deviennent plus autonomes dans l’exĂ©cution des tĂąches et activitĂ©s plus complexes qui leur seront demandĂ©es.
MODELMIND MAPPING SALAH SATU CARA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI PESERTA DIDIK DI SMK 1ANGELI AMORVANA E-mail: khikyangeli@ Hasil penelitian menunjukkan setelah menggunakan model Mind Mapping ada peningkatan hasil belajar peserta didik kelas X OTKP SMKN 3 Muara Teweh Pada Materi Aku Selalu Dekat Dengan Allah Swt Semester ganjil MIND MAPPING SETELAH LULUS SMK Popular posts from this blog BAB XI ANALISIS HASIL KERJA PROYEK Analisis Hasil Kerja Proyek A. Waktu pelaksanaan kerja proyek sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan menjalankan serta pengendalian, untuk dapat mencapai tujuan-tujuan proyek. Proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan awal pekerjaannya dan waktu selesainya dan biasanya selalu dibatasi oleh waktu, dan seringkali juga dibatasi oleh sumber pendanaan, untuk mencapai tujuan dan hasil yang spesifik dan unik, [1] dan pada umumnya untuk menghasilkan sebuah perubahan yang bermanfaat atau yang mempunyai nilai tambah. Terdapat lima tahap kegiatan utama yang dilakukan dalam siklus hidup proyek yaitu inisiasi; perencanaan dan desain; pelaksanaan dan konstruksi; pemantauan dan sistem pengendalian; penyelesaian. proyek ahadi, 2014 B. Pengurangan atau penekanan ongkos biaya cara efektif dalam menekan harga pokok produksi. Cari Tapibagaimanapun kenyataannya, ternyata bekerja setelah lulus sekolah SMA/SMK ini menjadi suatu keharusan yang ditempuh, apakah untuk menunjang ekonomi keluarga ataupun upaya mewujudkan cita-cita untuk melanjutkan kuliah nantinya. Nah, bagi teman-teman yang ingin segera mendapatkan pekerjaan setelah lulus SMA/SMK, berikut cara yang bisa kamu
Abstract Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara didapatkan fakta bahwa banyak siswa kelas XI-IPS di SMA Negeri Pasirian mempunyai perencanaan karier yang rendah. Hal ini dikarenakan siswa masih belum memahami akan studi lanjut kemana nantinya setelah lulus SMA. Oleh karena itulah siswa kurang mampu dalam merencanakan karier mereka yang disebabkan karena masih belum mengetahui kekurangan dan kelebihan diri serta informasi mengenai Perguruan Tinggi Negeri. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji penggunaan mind mapping dalam layanan informasi mampu meningkatkan perencanaan karier siswa kelas XI IPS di  SMA Negeri Pasirian Lumajang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jenis pre-eksperimen dengan rancangan pretest-posttest one group design. Analisis data menggunakan  statistik parametrik yaitu  t-test. Berdasarkan analisis data yang diperoleh dari analisis t tabel dengan taraf signifikan 5% dan N=28, sebesar 2,048 sedangkan t hitung yang diperoleh sebesar 11,64 sehingga dapat diketahui bahwa t hitung > t tabel. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang berbunyi “Penggunaan mind mapping dalam layanan informasi dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan perencanaan karier siswa kelas XI IPS di SMAN Pasirian-Lumajang ” dapat diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh positif pemberian mind mapping dalam layanan informasi tentang perencanaan karier, yaitu  kemampuan perencanaan karier siswa meningkat setelah diberikan mind mapping dalam layanan informasi. Kata kunci Mind Mapping, Layanan Informasi, Perencanaan Karier
ï»żContohRencana Setelah Lulus SMK. Nah, bila kalian bingung setelah lulus SMK mau melanjutkan ke mana, maka silakan simak 11 hal yang dapat kalian lakukan begitu lulus SMK berikut ini: 1. Melanjutkan Kuliah. Untuk meningkatkan skill dan pengetahuan yang kalian miliki, maka pilihan terbaik yang bisa dilakukan ialah dengan melanjutkan kuliah baik 8 Tips Ini Bisa Kamu Pertimbangkan Sebelum Lulus SMA Tanya Youthmanual Mengambil Gap Year Setelah Lulus SMA/Kuliah? Rencanamu 3 Pilihan Setelah Lulus SMA atau SMK yang Inspiratif - Kunci Berita dan Informasi Terkini Rencana Setelah Lulus SMP PDF Contoh Rencana Setelah Lulus Sma Dalam Bahasa Inggris - Barisan Contoh Tips sukses setelah lulus sekolah Pilihan setelah lulus smp PPT - MAU KEMANA SETELAH LULUS? PowerPoint Presentation, free download - ID4619139 Essay Rencana Setelah Lulus PDF DOC Makalah lulus ska Rina Astuti - Pilihan setelah lulus smp VISI Dan MISI SETELAH LULUS KULIAH PDF Planning Setelah Lulus Sma Contoh essay rencana setelah lulus kuliah Essay Rencana Setelah Lulus Kuliah – Pigura Peta Rencana Hidup fitrinurnovitasarii PERENCANAAN KARIR Kelas XII Semester 1 - ppt download MIND MAPPING SETELAH LULUS SMK Essay Rencana Setelah Lulus Kuliah – Pigura Rencana Setelah Lulus SMA Menentukan Masa Depan, Apa Planning Setelah Lulus SMA? LP3I Blog Essay Rencana Setelah Lulus Kuliah – Pigura Contoh future plan setelah lulus kuliah - Angkoo Contoh Rencana Setelah Lulus Sma Dalam Bahasa Inggris - Barisan Contoh Menentukan Masa Depan, Apa Planning Setelah Lulus SMA? LP3I Blog contoh rencana setelah lulus sma dalam bahasa inggris - Arreza PPT - planning setelah lulus sekolah PowerPoint Presentation, free download - ID1152960 Contoh future plan setelah lulus kuliah - Angkoo Benarkah Lulusan SMA Susah Mencari Kerja? Rencana Setelah Lulus SMA - ABI - Awam Bicara Tips sukses setelah lulus sekolah Memilih Karir Setelah Lulus SMA - ppt download 10 Rencana Setelah Lulus SMA Yang Bisa Jadi Target Kamu Pilih Kerja atau Kuliah Setelah Lulus SMA? – Mamikos Info Contoh Rencana Setelah Lulus Sma Essay Rencana Setelah Lulus Kuliah – Pigura SMK 1 TEKAJE MIND MAPPING SETELAH LULUS SMK RPL PILIHAN KARIR SETELAH LULUS SMA-MA Genap PDF Rencana Setelah Lulus SMK, Kerja atau Kuliah? - Mau Kemana Setelah Lulus SMA/SMK - SELAMAT DATANG DI IDOLA KONSELING Rencana Jangka Panjang Setelah Lulus Kuliah – RPL BK SMA Kelas 12 Revisi Terbaru 1 Halaman Kurikulum 2013 Tujuan dan Rencana Setelah Lulus SMA/SMK Bingung Kerja atau Kuliah? Pilih Kerja atau Kuliah, Setelah Lulus SMA Mau Kemana? - Menentukan Langkah Setelah Lulus SMA Halaman 1 - Ini Daftar Target Setelah Lulus SMA, Apa Target Kamu? LP3I Blog Alur Proses Seleksi Guru PPPK Tahun 2021 dan Penempatan Setelah Lulus - Info GTK Terbaru 14 Contoh Rencana Masa Depan Setelah Lulus Kuliah. - The Minimalisme contoh rencana setelah lulus sma dalam bahasa inggris - Kepri Promotion Contoh Rencana Setelah Lulus Sma Dalam Bahasa Inggris - Barisan Contoh Rencana Setelah Lulus Kuliah Keperawatan - Rencana Setelah Lulus SMA Rencana setelah lulus sekolah SMA, SMK, Sederajat KEMANAKAH SETELAH LULUS SMA ? Mari Berbagi 10 Jawaban Dari Pertanyaan Setelah Lulus Sarjana Mau Jadi Apa Contoh Rencana Setelah Lulus Sma Rencana Bisnis Sederhana bagi Pemula yang Ingin Buka Bisnis di Tahun 2020 ⭐Yuk Baca Contoh Makalah Rencana Setelah Lulus Kuliah ⭐ Rencana Saya Setelah Lulus SMK - AfikRubik contoh rencana setelah lulus sma dalam bahasa inggris - Kepri Promotion ⭐Yuk Baca Contoh Makalah Rencana Setelah Lulus Kuliah ⭐ Apa yang Harus Dipersiapkan Anak SMK Sebelum Memasuki Dunia Kuliah? Rencanamu KARIR SETELAH LULUS SMP_MTs Contoh future plan setelah lulus kuliah - Angkoo Essay Rencana Setelah Lulus Kuliah – Pigura Rencana jangka panjang setelah lulus kuliah - Rencana Jangka Panjang Setelah Lulus Kuliah Rencana jangka panjang saya setelah lulus kuliah adalah saya Course Hero Contoh Rencana Setelah Lulus Sma The Predator - Ini lah keyword yg saya coba cari di google
 Facebook RPL BK SMA Kelas 12 Revisi Terbaru 1 Halaman Kurikulum 2013 Rencana Setelah Lulus SMA Tips Memulai Bisnis Setelah Lulus Kuliah - Entrepreneur Ryan Dharmasaputra Didiek Putra Oetomo Muhammad Rayhan Raymond Bintang Anggun Dwi Fitria Elviera Fella Sherly Mareta Kelas O6 PIM SMK. - ppt download Contoh Rencana Setelah Lulus Sma Dalam Bahasa Inggris - Barisan Contoh Apa yang Menjadi Harapan Setelah Lulus SMA? LP3I Blog Teks Tanggapan Kritis Pengertian, Contoh, Ciri dan Struktur Visi misi progam dan rencana saya kedepan KARIR SETELAH LULUS SMP_MTs PPT - MAU KEMANA SETELAH LULUS? PowerPoint Presentation, free download - ID4619139 Benarkah Lulusan SMA Susah Mencari Kerja? Rencana Setelah Lulus SMA - ABI - Awam Bicara 14 Contoh Rencana Masa Depan Setelah Lulus Kuliah. - The Minimalisme Semua Yang Harus Diketahui Tentang Jurusan Pertanian! Draft Rencana Strategis ⭐Yuk Baca Contoh Makalah Rencana Setelah Lulus Kuliah ⭐ Rencana Saya Setelah Lulus SMK - AfikRubik Contoh Rencana Setelah Lulus Sma Dalam Bahasa Inggris – Berbagai Contoh Contoh future plan setelah lulus kuliah - Angkoo DOC TARGET 5 TAHUN KEDEPAN tesa kumala - Lowongan Kerja Indofood bagi Lulusan SMA/SMK, D3, dan S1, Simak Syarat-syaratnya Halaman all - Rencana jangka panjang setelah lulus kuliah - Rencana Jangka Panjang Setelah Lulus Kuliah Rencana jangka panjang saya setelah lulus kuliah adalah saya Course Hero Ini Daftar Target Setelah Lulus SMA, Apa Target Kamu? LP3I Blog Tutorial Cara Daftar Akun KIP Kuliah 2021 - Yusuf Studi Contoh Surat Keterangan Lulus [Terlengkap] + Panduan, dan Fungsinya Essay Rencana Setelah Lulus Kuliah – Pigura Lulusan SMK Lebih Baik Kuliah atau Kerja? - Fakultas Teknik Pendaftaran CPNS 2021 Untuk Lulusan SMA D3 S1 Contoh Rencana Setelah Lulus Sma Bimbingan dan Konseling Alternatif pilihan Setelah Lulus SMA/ SMK TUJUAN SETELAH LULUS SMK – BK SMK COR JESU Rika PDF LULUS SMA MAU KURSUS APA..??? - ppt download Download RPL BK 1 Lembar Kelas 9 K13 Revisi 2020 Semester 2 -

Caramenentukan karir setelah lulus bisa dilakukan dengan memilih menjadi sales marketing. Profesi ini bisa dilakukan hanya dengan lulusan SMA atau SMK saja. Namun, pekerjaan yang dilakukan terbilang cukup berat. Meski begitu, gaji yang didapatkan sebanding dengan keringat yang dikeluarkan. Hal ini karena menjadi seorang sales marketing

Menurut sang pengembang tony buzan mind mapping adalah suatu teknik mencatat yang menonjolkan sisi kreatifitas sehingga efektif dalam memetakan pikiran tony buzan dan barry 2004. Mind mapping setelah lulus sma. Setelah mendapatkan pekerjaan yang sesuai aku harus menabung setiap bulannya mengirimkan uang untuk orangtua ku setiap bulannya membeli keperluan yang aku butuhkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jenis pre eksperimen dengan rancangan pretest posttest one group design. Mind mapping adalah cara mencatat yang kreatif inovatif dan efektif. Contoh mind mapping pemetaan pikiran atau yang sering kali dikenal dengan mind mapping merupakan salah satu solusi penting bagi yang mempunyai kendala dalam memahami atau menghafal sebuah materi. Sma negeri pasirian lumajang. Setelah lulus sudah dapat pekerjaan sesuai dengan jurusan akuntansi dan mendapatkan gaji minimal rp 7 000 000 per bulannya 3. Contoh mind map karya guru siswa video ini berisi berbagai mind map hasil karya guru taufik ibrahim s pd guru ips smpn 14 depok dan hasil karya siswa siswi smpn 14 depok daftar video. Mind mapping cita cita setelah lulus smk mind mapping. Penyebab dan solusinya membangkitkan semangat belajar. Metode ini akan memudahkan siswa dalam mengingat dan memahami konsep konsep yang telah dipelajari. Dengan adanya mind mapping ini maka setiap orang yang mempunyai kendala tersebut dapat terbantu sekali dalam memahami serta menghafal sesuatu. Senang rasanya bertemu dengan anak anak homeschooling tingkat sma. Sebagian diantara mereka baru lulus. Hari jumat yang lalu aku mengisi pelatihan pengembangan diri self development untuk anak anak homeschooling tingkat sma di komunitas berkemas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji penggunaan mind mapping dalam layanan informasi mampu meningkatkan perencanaan karier siswa kelas xi ips di nbsp. Materi layanan klasikal bk untuk sma ma implementasi kurikulum 2013 dan permendikbud no. Materinya sama dengan tingkat sd smp yang berlangsung minggu sebelumnya yaitu membaca cepat speed reading mind mapping dan search engine. Pilihan karir setelah lulus sma ma profesi pekerjaan untuk meningkatkan taraf hidup peran. Peta pikiran mind mapping cara kerja otak kanan dan otak kiri menyontek. Sekarang mas techno akan memberikan 25 contoh mind mapping unik yang wajib kamu tiru. Contoh mind mapping mind mapping merupakan salah satu media pembelajaran yang cukup efektif untuk membantu anda memahami atau menghafalkan sebuah materi. Oleh guru pendidikan diposting pada september 14 2019 september 11 2020 guru pendidikan diposting pada september 14 2019 september 11 2020.
Setelahlulus smk, kamu perlu membuat rencana lanjutan, apakah hendak melanjutkan pendidikan atau melakukan hal lainnya.beberapa contoh rencana setelah lulus smk berikut mungkin bisa membantu kamu melihat apa yang hendak dilakukan. Funnystories My Mind Map Planning. Mau Kemana Setelah Lulus - Ppt Download. Life Mapping - Kompasianacom
Connection timed out Error code 522 2023-06-15 231702 UTC Host Error What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d7e8572e847b8f7 ‱ Your IP ‱ Performance & security by Cloudflare
akBP0.
  • gfsaeag9sz.pages.dev/133
  • gfsaeag9sz.pages.dev/288
  • gfsaeag9sz.pages.dev/99
  • gfsaeag9sz.pages.dev/89
  • gfsaeag9sz.pages.dev/132
  • gfsaeag9sz.pages.dev/321
  • gfsaeag9sz.pages.dev/317
  • gfsaeag9sz.pages.dev/172
  • gfsaeag9sz.pages.dev/107
  • mind mapping setelah lulus smk